JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan bahwa percepatan pelindungan anak di ruang digital harus menjadi gerakan nasional. Pasalnya, semakin banyak anak Indonesia yang terhubung dengan internet setiap saat, sementara literasi digital dinilai masih tidak memadai.
Data terbaru menunjukkan setiap 0,5 detik satu anak Indonesia terhubung ke internet, sementara tingkat literasi digital keluarga masih tertinggal—sebuah kondisi yang dinilai mengkhawatirkan.
Indonesia memiliki 88,8 juta anak dan remaja, angka yang menjadikan populasi digital muda Indonesia sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Namun, tingginya akses tidak diimbangi dengan kesiapan pelindungan.
“Anak-anak kita masuk ke ruang digital jauh lebih cepat dibanding kemampuan sebagian besar orang tua memahami risikonya. Ini bukan sekadar isu teknologi, tetapi isu keselamatan anak,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kominfo, Mediodecci Lustarini, Sabtu (15/11/2025).
Berbicara di gelaran Indonesiagoid Menyapa yang menjadi rangkaian kegiatan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Festival 2025, Mediodecci mengungkapkan sejumlah temuan penting.