JAKARTA – Kejahatan siber di Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan jutaan laporan kejahatan digital tercatat hingga pertengahan 2025, menurut data Komdigi. Kondisi ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia membutuhkan solusi keamanan digital yang lebih kuat dan mudah diakses oleh masyarakat luas.
Modus kejahatan siber pun semakin beragam dan canggih, mulai dari phishing, pencurian identitas, hingga penipuan keuangan yang dirancang khusus untuk mengelabui korban dengan memanfaatkan rekayasa sosial dan bahasa yang akrab.
Menjawab tantangan ini, penyedia keamanan siber global, Norton, mengumumkan kerja samanya dengan distributor lokal, PT Kharisma Inside Mandiri Sejahtera (KIMS). Kolaborasi ini bertujuan untuk menghadirkan solusi perlindungan digital yang lebih cerdas bagi pengguna di Indonesia.
CEO PT KIMS, Eddy Cahyono, menyatakan bahwa seiring meningkatnya aktivitas masyarakat di dunia digital—mulai dari berbelanja, bekerja, hingga mengakses layanan keuangan—ancaman siber telah meningkat drastis.