Ilmuwan Penerima Nobel Beri Peringatan: Kiamat AI Bisa Terjadi dalam Tiga Dekade

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 29 Desember 2024 16:11 WIB
Ilustrasi.
Share :

LONDON - Kecerdasan buatan (AI) dapat menyebabkan kepunahan manusia dalam tiga dekade dengan kemungkinan hingga 20%, menurut Geoffrey Hinton, tokoh pelopor dalam AI dan penerima Hadiah Nobel Fisika 2024. Pernyataan Hinton ini menunjukkan peningkatan 10% dari perkiraan sebelumnya, yang dibuat sekira setahun yang lalu.

Dalam wawancara di BBC Radio 4 pada Kamis, (26/12/2024) Hinton ditanya apakah ada yang berubah sejak perkiraannya sebelumnya tentang peluang kiamat AI. Ilmuwan pemenang Penghargaan Turing itu menjawab, "tidak juga, 10% hingga 20%."

Jawaban Hinton mendapatkan respon dari politikus Inggris yang menjadi tamu di acara tersebut, Javid Sajid, yang mengatakan bahwa perkiraan tersebut telah naik. Hinton, yang keluar dari Google tahun lalu mengatakan bahwa “kita tidak pernah harus berurusan dengan hal-hal yang lebih cerdas daripada diri kita sendiri sebelumnya."

Hinton, seorang ilmuwan Inggris-Kanada, yang menerima Hadiah Nobel Fisika tahun ini atas kontribusinya pada AI, menyoroti tantangan dalam mengendalikan sistem AI tingkat lanjut.

"Berapa banyak contoh yang Anda ketahui tentang sesuatu yang lebih cerdas yang dikendalikan oleh sesuatu yang kurang cerdas?... Evolusi telah berupaya keras untuk memungkinkan bayi mengendalikan ibu, tetapi itu satu-satunya contoh yang saya ketahui," kata Hinton, yang sering disebut sebagai 'Bapak AI'.

Hinton mencatat bahwa kemajuan AI telah "jauh lebih cepat dari yang saya harapkan," dan menyerukan regulasi untuk memastikan keselamatan. Ia memperingatkan agar tidak hanya bergantung pada motif keuntungan perusahaan, dengan menyatakan, "satu-satunya hal yang dapat memaksa perusahaan-perusahaan besar tersebut untuk melakukan lebih banyak penelitian tentang keselamatan adalah regulasi pemerintah."

 

Pada Mei 2023, Pusat Keamanan AI merilis pernyataan yang ditandatangani oleh para ilmuwan terkemuka di bidang tersebut, termasuk Hinton, yang memperingatkan bahwa "mengurangi risiko kepunahan akibat AI harus menjadi prioritas global di samping risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir." Di antara para penandatangan tersebut adalah CEO Tesla Elon Musk, salah satu pendiri Apple Steve Wozniak, dan Yoshua Bengio, yang dianggap sebagai pelopor AI atas karyanya pada jaringan saraf.

Hinton percaya bahwa sistem AI pada akhirnya dapat melampaui kecerdasan manusia, lepas dari kendali manusia, dan berpotensi menyebabkan bencana bagi umat manusia. Ia menganjurkan untuk mendedikasikan sumber daya yang signifikan guna memastikan keamanan AI dan penggunaan yang etis, serta menekankan kebutuhan mendesak akan tindakan proaktif sebelum terlambat.

Yann LeCun, Kepala Ilmuwan AI di Meta, telah menyatakan pandangan yang bertentangan dengan Hinton, dengan menyatakan bahwa teknologi tersebut "sebenarnya dapat menyelamatkan umat manusia dari kepunahan."

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya