Isu Merger Honda dan Nissan Kian Kencang, Buat Jaga Harga Diri Jepang?

Muhamad Fadli Ramadan, Jurnalis
Senin 23 Desember 2024 10:54 WIB
Isu Merger Honda dan Nissan Kian Kencang, Buat Jaga Harga Diri Jepang? (Reuters)
Share :

JAKARTA - Mantan CEO Nissan, Carlos Ghosn, ikut menanggapi isu rencana merger antara Honda dan Nissan. |Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk menjaga harga diri Jepang apabila kehilangan salah satu brand terbesar.

Melansir Carscoops, Senin (23/12/2024), Ghosn mengatakan, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) sangat berperan aktif dalam hal ini. Menurutnya, Honda tidak terlalu antusias dengan kolaborasi ini karena akan memakan biaya besar.

"Ini merupakan langkah yang mendesak. Ini bukan sebuah kesepakatan pragmatis karena sinergi antara kedua perusahaan sulit untuk ditemukan," kata Ghosn.

Menurutnya, kesepakatan sebenarnya sangat sulit dicapai karena kedua merek memiliki model yang sama dengan bermain di segmen yang sama. Hal ini membuat harus ada salah satu pihak yang menurunkan egonya agar kesepakatan terjalin.

"Tidak ada komplementer yang signifikan antara mereka. Mereka berada di pasar yang sama dengan produk yang hampir identik. Merek mereka pun sangat mirip," ujarnya.

Kolaborasi ini merupakan langkah putus asa dari Nissan yang penjualannya terus menurun. Jika berlanjut, perusahaan akan terus mengalami beban finansial sehingga pada akhirnya harus tutup.

 

"Jadi dari satu sisi, Nissan sudah putus asa untuk menemukan jalan keluar menuju masa depan. Di sisi lainnya, Honda, mereka tidak terlalu senang dengan langkah ini. Tapi, Anda harus memperhitungkan pengaruh Meti di Jepang," ucap Ghosn.

Ia berpendapat, METI menekan Honda untuk melakukan kesepakatan ini, dengan alasan untuk menjaga kelangsungan hidup salah satu merek besar Jepang. 

"Setelah tinggal di Jepang selama bertahun-tahun, saya tahu betul seberapa besar pengaruh METI. Menurut saya, tidak ada logika industri di balik kesepakatan ini, tetapi ada kalanya Anda harus memilih antara kinerja dan kontrol," ujarnya. 

"Jelas, bila Anda bisa mendapatkan keduanya, itu lebih baik. Namun ada saat-saat ketika Anda harus memilih, dan dalam hal ini, METI lebih memilih kontrol daripada kinerja," kata Ghosn.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya