Sepanjang sejarah, senjata nuklir hanya digunakan satu kali dalam peperangan, yaitu pada Agustus 1945 saat pembom AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Perkiraannya bervariasi, namun antara 110.000 hingga 210.000 orang tewas dalam ledakan awal dan dampak radiasi berikutnya.
Setelah berakhirnya Perang Dingin pada 1991, ancaman perang nuklir sempat mereda. Namun saat ini, kita kembali melihat meningkatnya ketegangan antar negara yang mempunyai senjata pemusnah massal tersebut.
Oleh karena itu, Bulletin of the Atomic Scientist percaya bahwa spesies kita berada pada kondisi yang paling dekat dengan kehancuran – dan tidak ada rumput laut yang dapat menyelamatkan kita dari hal tersebut.
(Rahman Asmardika)