Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Limbah Nuklir Fukushima Dibuang ke Laut, Amankah?

Saliki Dwi Saputra , Jurnalis-Jum'at, 25 Agustus 2023 |14:24 WIB
Limbah Nuklir Fukushima Dibuang ke Laut, Amankah?
PLTN Fukushima Daiichi (Foto: REUTERS)
A
A
A

JAKARTA - Limbah nuklir Fukushima Daiichi akan dibuang ke laut akhir pekan ini. Apakah hal tersebut aman bagi ekosistem?

Limbah nuklir itu terkontaminasi akibat gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret 2011. Tsunami membanjiri listrik cadangan dan sistem pendingan PLTN Fukushima yang menyebabkan kehancuran tiga dari enam reaktor.

Sejak saat itu reaktor telah didinginkan dan 1,3 juta ton air limbah yang terkontaminasi telah diolah. Air tersebut disimpan di lebih dari 1.000 tangki namun ruang penyimpanannya terbatas, dan sekarang harus dibuang sebagai bagian dari proses penghentian penggunaan yang sedang berlangsung.

Jepang sendiri telah memompa lebih dari satu juta ton air olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Mereka berencana membuang air limbah dari pembangkit nuklir Fukushima-Daiichi ke laut pada Kamis (24/8/2023).

Diberitakan Reuters, Jumat (25/8/2023), Tokyo Electric Power (Tepco), akan mengencerkan air hingga kadar tritium turun sebelum memompanya ke laut dari pantai utara Tokyo. Air yang yang mengandung tritium secara rutin dikeluarkan dari pembangkit PLTN di seluruh dunia, dan sejumlah berwenang, seperti PBB dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mendukung metode ini.

Trilium adalah sebuah isotop hidrogen yang sulit dipisahkan seluruhnya dari air, namun tritium telah diencerkan sedemikian rupa sehingga kadarnya jauh di bawah batas peraturan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tritium dianggap relatif tidak berbahaya bagi manusia karena radiaktifnya tidak dapat menembus kulit manusia.

IAEA sendiri telah memberikan lampu hijau untuk Tepco melepaskan air limbah tersebut. Sementara pemerintah Jepang akan memantau air saat dilepaskan dan telah meyakinkan dunia bahwa mereka akan menghentikan pembuangannya jika mereka mendeteksi adanya bahan radioaktif dengan konsentrasi sangat tinggi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement