JAKARTA – Perang nuklir adalah salah satu skenario terburuk yang berpotensi terjadi di tengah situasi dunia saat ini. Jika skenario ini terjadi, kehancuran korban jiwa akibat ledakan bom nuklir dana awan jamur hanya merupakan awal dari masalah yang akan dihadapi manusia.
Ledakan bom nuklir akan melepaskan radiasi, meracuni daratan dan melepaskan gumpalan jelaga ke atmosfer sehingga menghalangi sinar matahari mencapai permukaan bumi. Hal ini akan menyebabkan suhu di Bumi menurun dan menjadi dingin, fenomena yang disebut sebagai “musim dingin nuklir”.
Musim dingin nuklir hampir pasti akan menyebabkan kegagalan panen karena tanaman sulit tubuh pada suhu rendah, dan pada akhirnya mengakibatkan bencana kelaparan. Namun, beberapa tanaman mungkin mampu bertahan lebih baik menghadapi bencana ini dibandingkan tanaman lainnya.
Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan berpendapat bahwa rumput laut bisa menjadi sumber makanan yang sangat dibutuhkan di tengah dampak perang nuklir.
Rumput laut relatif tangguh dan dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan. Ini juga sangat bergizi. Selain mengandung karbohidrat dasar, protein, dan lemak, ia juga kaya akan nutrisi seperti magnesium, seng, vitamin B12, yodium, dan asam lemak tak jenuh ganda.