“Yang lebih menarik lagi adalah fakta bahwa mahasiswa sarjana yang tidak memiliki latar belakang forensik sekalipun dapat menggunakan AI yang melawan kepercayaan yang dipegang teguh oleh seluruh bidang. Kita akan mengalami ledakan penemuan ilmiah yang dipimpin oleh kecerdasan buatan oleh non-ahli, dan komunitas ahli, termasuk akademisi, harus bersiap-siap.” ucap salah satu penulis dan profesor di Columbia Engineering, Hod Lipson.
Para peneliti berharap model AI ini kelak dapat digunakan untuk memprioritaskan kebenaran, membebaskan tersangka yang tidak bersalah, dan membantu menemukan petunjuk baru pada kasus-kasus yang tidak dapat dilanjut.
(Rahman Asmardika)