“Ia memakan apa pun yang ingin dimakannya,” kata Daniel Madzia, ahli paleontologi di Institut Paleobiologi di Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia.
“Ia adalah salah satu predator laut terbesar pada masanya,” sambungnya.
Meskipun demikian, mereka juga menemukan beberapa karakteristik yang telah membedakan fosil tersebut dari Simolestes lain yang diketahui. Akhirnya, tim studi tersebut memutuskan bahwa spesimen ini memerlukan cabangnya sendiri pada pohon evolusi pliosaurus dan menciptakan genus Lorrainosaurus, sehingga saat ini dikenal menjadi Lorrainosaurus keileni. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )