Kocak! Aksi Bocah Istighfar saat Sunmori di Ciwidey dengan Kondisi Kabut Tebal

 

JAKARTA - Sunmori ternyata tidak identik dengan raungan knalpot yang menggelegar. Buktinya ayah dan anak dari Bandung ini justru bisa bikin sunmori jadi sangat religius.

Peristiwa unik dan penuh makna itu diketahui terekam oleh video pendek yang diunggah oleh akun Instagram @ohmeygatt. Dalam video itu diperlihatkan seorang pria yang tengah membonceng anaknya di kawasan Ciwidey saat sunmori berlangsung.

Viral! Anak Ini Minta Mobil Mercedes ke Pangeran Arab, Tak Pikir Panjang Langsung Kirim 

Hanya saja saat itu suasana di Ciwidey justru lagi dingin-dinginnya. Tidak heran jika seluruh jalan benar-benar berkabut.

Kondisi itu yang membuat anak dari pengendara motor tersebut berkali-kali berucap istighfar dan mengucap asma Allah Subhanahu Wataala.

"Ya Allah ya Allah ya Allah, astaghfirullah al adzim astagfirullah alazim. Mending nginap di rumah nenek kalau begini," kata anak tersebut.

Ucapan si anak justru mengundang tawa dari ayahnya yang mengendarai motor. Semakin jauh perjalanan motor, anak tersebut justru malah tidak berhenti untuk Istighfar. Ucapan si anak malah semakin lucu karena diucapkan dengan bahasa Sunda.

Bahkan sampai kondisi jalan benar-benar tidak kelihatan karena kabut yang sangat tebal, tingkah si anak masih terus mengundang tawa.

 BACA JUGA:

"Ini kemana, ini kemana. Udah deh adek enggak mau lagi, sekali ini aja,"ujarnya.

Tingkah gemas anak tersebut justru langsung mendapatkan perhatian banyak orang. Kebanyakan mereka senang karena melihat respons anak itu yang memang sangat menggemaskan.

"Lucu banget adenya jadi pingin ayahnya, bersyanda," tulis pemilik akun Instagram @lio***

"Kok gue ngakak ya pas denger si adek tiup tiup. Dia pikir itu kabut bakalan ilang apa ya kalau ditiup," tulis @mild***

"Anaknya gak bakal mau boncengan sama laki-laki lain, karena boncengan penuh kenangan dan full ngakak cuma bareng ayah tercinta," tulis @lab***

Hingga kini unggahan video di Instagram tersebut telah mendapat 195.051 like dan terus bertambah. Semuanya senang karena mendengar keluguan sang anak dan hubungannya yang hangat dengan sang ayah.

(Imantoko Kurniadi)