INDONESIA akhirnya memiliki satelit pribadi yang bernama Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1. Satelit ini pun meluncur pada akhir Minggu kemarin waktu setempat.
Meluncur dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada 18 Juni 2023, satelit ini menjadi satelit multifungsi terbesar di Asia dan nomor enam di dunia. Adapun kapasitas internet yang dimiliki yakni sebesar 150 Gbps.
Dengan adanya satelit ini, diharapkan jangkauan layanan internet pemerintah di daerah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T) dapat terpenuhi. Adapun fokus layanannya di bidang pendidikan, kesehatan, pemerintah daerah, dan kepolisian.
Seperti diketahui bersama bahwa satelit bisa mengorbit di sekitar Bumi dalam waktu yang lama. Satelit GOES-3 NOAA bahkan memiliki masa operasional selama lima dekade atau enam presiden AS berbeda.
Fakta ini mungkin menimbulkan tanda tanya apa sih sebenarnya bahan bakar satelit hingga membuatnya tetap berada di posisi selama bertahun-tahun. Nah untuk menemukan jawabannya, simak paparan berikut ini.
Sebagian besar satelit buatan menggunakan bahan bakar bernama monomethyhydrazine (MMH) dan nitrogen textroxide (N2O4). Ada juga satelit buatan yang menggunakan bahan bakar bernama Reaction Engine Assemblies.