PEMERINTAH berhasil meluncurkan satelit pertama Indonesia yakni Satelit Republik Indonesia 1 (SATRIA-1). Satelit ini pun meluncur dari Cape Canaveral Space Lauch Complex 40 (SLC 40), Florida, Amerika Serikat.
Meski demikian, satelit ini belum bisa beroperasi secara maksimal lantaran harus melewati proses pengetesan sejak diluncurkan sampai November mendatang. Satelit tersebut pun nantinya akan memiliki kapasitas 150 Gbps dan diperuntukkan untuk menghadirkan internet di kawasan terdepan, tertinggal, terluar (3T).
Sembari menunggu SATRIA-1 siap digunakan, Pemerintah Indonesia pun akan menentukan titik-titik prioritas layanan internet, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan telah menyiapkan rapat koordinasi dengan lembaga maupun kementerian terkait untuk membahas hal itu.
Adapun rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga tersebut difasilitasi Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) selaku Kementerian yang mengoordinasi pelaksanaan tugas dari Kemenkominfo.
"Besok kita akan mengundang perwakilan Kemendikbudristek, Kementerian Kesehatan, Pemda, Polri dan TNI untuk mengidentifikasi titik-titik layanan yang memang dibutuhkan saat ini supaya diprioritaskan dahulu dalam penyiapan ground segment-nya," kata Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo Arief Tri Hardiyanto di Orlando, Florida, seperti dilansir dari Antara.
Pria yang juga merupakan Inspektur Jenderal Kemenkominfo itu kemudian menambahkan rapat koordinasi itu berjalan paralel seiring dengan SATRIA-1 yang saat ini bergerak menuju orbitnya setelah berhasil diluncurkan.