JAKARTA - Fenomena tanah longsor bawah air yang terjadi jutaan tahun lalu memberikan isyarat kepada ilmuwan Inggris terkait potensi tsunami baru di Indonesia, dikutip Metro.co.uk.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Heriot-Watt di Edinburgh mengungkapkan, tanpa sistem mitigasi atau tsunami warning, ini akan berisiko bagi masyarakat di wilayah pesisir.
Tsunami dapat terjadi akibat tanah longsor serupa. Area yang berisiko termasuk daerah calon ibu kota baru Indonesia, pulau Kalimantan.
Kini, para ilmuwan yang meneliti dasar laut di Selat Makassar antara pulau-pulau Kalimantan dan Sulawesi telah menemukan bukti 19 tanah longsor kuno yang menurut mereka dapat membantu memprediksi risiko tsunami saat ini.
Sebagian besar tsunami disebabkan oleh gempa bumi yang besar tetapi tanah longsor bawah laut juga dapat memicu gelombang yang menghancurkan, seperti yang terjadi pada tahun 2018 di Sulawesi.
"Kami menemukan bukti tanah longsor submarine yang terjadi lebih dari 2,5 juta tahun," kata peneliti Rachel Brackenridge.