"Maksudnya adalah tidak perlu terlalu khawatir kita punya zat khusus apa gitu tisam, banyak sekali yang bisa dipakai karena virus ini sendiri akan gampang hancur," ujarnya.
Selain itu, virus akan mudah hancur di bawah suhu panas. Indro mencontohkan, seperti di Indonesia dengan suhu rata-rata 26-30 derajat Celcius, virus itu tidak akan bertahan di bawah satu menit.
"Termasuk di tempat terang yang banyak cahaya, ada sinar matahari dia akan hancur. Jadi buat negara seperti Indonesia pada saat masih ada Matahari dari pagi sampai sore, jumlah paparan virus di lingkungan itu sangat kecil," pungkasnya.
(Ahmad Luthfi)