JAKARTA - Pasar motor listrik tengah lesu karena subsidi tak kunjung dikucurkan. Meski begitu, penjualan motor listrik pada tahun ini diprediksi bakal mendekati jumlah distribusi sepanjang 2024.
Sebagai informasi, penjualan motor listrik sepanjang 2024 sebesar 63.146 unit berdasarkan data dari Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Roda Dua (SISAPIRa). Angka tersebut merupakan penjualan motor listrik menggunakan subsidi sebesar Rp7 juta dengan syarat satu NIK satu unit.
Meski pasar yang melemah tahun ini dan ditambah tak adanya subsidi, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Octavianus Dwi, menyebut peminat motor listrik cukup tinggi. Penjualannya diharapkan mendekati jumlah tahun lalu.
"Tahun ini proyeksi saya total market (motor listrik) bisa 40 ribu. Ya total market (semua merek). Total market malah tidak naik, sejak tidak ada subsidi, ada sedikit koreksi," kata Octa di arena IMOS 2025, ICE BSD City, Tangerang, dikutip pada Sabtu (27/9/2025).
Meski belum ada subsidi yang dikeluarkan pemerintah, Octa mengklaim penjualan motor listrik Honda naik. Ini juga berkat peran diler memberikan program penjualan menarik untuk lini model motor listrik Honda.
"Kalau Honda naik (penjualan dari tahun lalu). Yang paling banyak penjualannya CUV e:, range jauh, baterainya double. Komposisi bisa 60 persen sampai 70 persen dari total penjualan (motor listrik) kami, sisanya EM1 e: dan ICON e:," ucapnya.
Diketahui, sejumlah produsen memutuskan untuk memberikan subsidi secara mandiri kepada konsumen. Misal Honda yang memberikan diskon hingga Rp35 juta untuk CUV e:, bahkan diberikan dua baterai dan dua pengisian daya.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, total populasi kendaraan listrik di Indonesia sudah tembus 274.802 unit, dengan peredaran motor listrik saat ini mencapai 196.051 unit. Data ini diambil dari SRUT Kementerian Perhubungan per 24 Juni 2025.
(Erha Aprili Ramadhoni)