Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pakistan Darurat Penipuan Digital, Aparat Tak Berdaya Hadapi Ratusan Ribu Laporan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 10 September 2025 |14:05 WIB
Pakistan Darurat Penipuan Digital, Aparat Tak Berdaya Hadapi Ratusan Ribu Laporan
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
A
A
A

Infrastruktur digital Pakistan sama rentannya. Laporan Keamanan Siber PTA 2024–25 mencatat kenaikan 17% serangan terhadap sistem kritis, dengan insiden phishing melonjak 173% secara global dan tercermin di dalam negeri. Meski CTDISR‑2025 memperkenalkan protokol keamanan yang patut diapresiasi, kepatuhannya tidak merata dan banyak terbatas pada operator telekom besar. CERT sektoral untuk perbankan dan pemerintah masih tahap awal, dan respons insiden kekurangan sumber daya.

Kesenjangan digital memperparah krisis. Hanya 33% populasi memiliki akses internet andal, sementara minimnya investasi serat optik terus mengisolasi wilayah pedesaan dan kelompok berpendapatan rendah. Kelompok ini, dengan literasi digital terbatas, terdorong ke transaksi daring informal dan tidak aman—lahan subur bagi penipuan. Sektor publik yang bergantung pada perangkat keras impor dan layanan komputasi awan pihak ketiga menambah kerentanan.

Penipuan daring melalui aplikasi pinjaman mikro telah meluas, terutama menimpa pengguna media sosial yang mencari dana cepat. Lemahnya implementasi hukum siber membuat mereka terekspos skema predator dan pencurian identitas. Menurut Direktorat Kejahatan Siber FIA, kebocoran data korporasi naik 30% pada 2024 dibanding 2022, dengan pelaku mengeksploitasi sistem keamanan usang di institusi publik maupun swasta.

Studi Visa “Value of Acceptance” 2025 menemukan bahwa meski 78% pelaku usaha kecil menganggap pembayaran digital esensial, hanya 20% yang merasa siap mengelola penipuan. Serangan rekayasa sosial, skema investasi palsu, dan penipuan identitas sintetis mengeksploitasi celah ini dengan efektif.

Perempuan kian rentan terhadap perundungan siber dan eksploitasi finansial. Dalam lima tahun terakhir, sekitar 1,8 juta perempuan di Pakistan menjadi korban kejahatan siber, menurut data resmi yang dilaporkan Hum English News. Dari 2,7 juta pengaduan kejahatan digital yang diajukan secara nasional pada periode tersebut, 80% diajukan oleh perempuan dan anak‑anak.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement