Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Belajar dari Kecelakaan Diogo Jota, Ini Tips Hadapi Pecah Ban

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Jum'at, 04 Juli 2025 |14:31 WIB
Belajar dari Kecelakaan Diogo Jota, Ini Tips Hadapi Pecah Ban
Belajar dari Kecelakaan Diogo Jota, Ini Tips Hadapi Pecah Ban (Ilustrasi/Ist)
A
A
A

JAKARTA – Pemain klub sepak bola Liverpool asal Portugal, Diogo Jota, meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Kecelakaan maut itu terjadi diduga disebabkan ban mobil pecah.

Diketahui, pecah ban mobil menjadi salah satu penyumbang kecelakaan yang cukup tinggi. Kurangnya pemahaman pengemudi dalam mengendalikan kendaraan saat pecah ban menjadi salah satu faktor.

Ada cara untuk menghindari kecelakaan fatal akibat ban mobil pecah secara tiba-tiba. Ini kembali lagi ke perilaku mengemudi yakni pengendara dituntut bersikap tenang.

1. Pecah Ban

Hal itu disampaikan oleh Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu. Ia menegaskan, ada cara yang berbeda dalam mengatasi ban mobil pecah pada bagian depan dan belakang.

"Ban mobil pecah itu bisa depan dan belakang jadi penanganannya sedikit berbeda. Ini perlu diterapkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi pengendara perlu memahami," kata Jusri kepada Okezone, Jumat (4/7/2025). 

Jusri mengasumsikan, ban mobil yang pecah berjenis SUV dan berada di kecepatan maksimal 100 km/jam. Ketika ban pecah baik depan maupun belakang, ada sikap berbeda yang perlu diambil pengemudi.

Ia menyebutkan, jika ban depan pecah, langkah pertama adalah jangan panik. Kemudian pertahankan kecepatan dan jangan mengerem secara tiba-tiba. Lalu pertahankan kemudi sesuai arah lintasan dan perlahan turunkan kecepatan sekaligus menepi  bertahap.

"Mengapa pertahankan kecepatan bukan langsung memperlambat laju atau mengerem? Ini karena distribusi bobot bertumpu pada roda belakang, dan ban depan tidak terbebani khususnya yang pecah," ujarnya. 

 

"Ketika mengerem dan ban depan menerima bobot maka setir akan sulit dikendalikan. Mobil secara otomatis akan mengarah ke roda yang pecah. Untuk itu disarankan perlambat kendaraan secara perlahan," lanjutnya.

Sementara jika ban belakang yang pecah, Jusri juga menyarankan pengemudi tidak panik. Tetap mempertahankan kemudi sesuai arah lintasan dan turunkan kecepatan serta secara bertahap menepikan kendaraan.

"Untuk ban belakang yang pecah mengapa kita harus langsung menurunkan kecepatan atau melakukan pengereman? Karena itu bisa membuat bobot ban belakang berkurang, sehingga mobil akan lebih mudah dikendalikan," ucap Jusri.

Ia juga menyarankan mengecek tekanan udara n agar ban memiliki daya gesek yang sempurna. Ini dapat membuat temperatur ban mobil lebih stabil dan tidak akan mudah pecah.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement