Bikin Harga Mobil Listrik Terjangkau, Banyak Konsumen Pilih Sewa Baterai
JAKARTA - Polytron G3 dan G3+ resmi meluncur di Indonesia sebagai mobil listrik pertama dari brand tersebut. Mobil listrik itu ditawarkan dalam dua pilihan, yaitu sewa baterai atau kepemilikan penuh.
1. Sewa Baterai
Soal harga, untuk skema kepemilikan penuh, Polytron G3 dibanderol Rp419 juta dan G3+ dijual Rp459 juta. Sementara dengan sistem skema sewa baterai, harga mobil listrik tersebut menjadi Rp299 untuk G3 dan Rp399 untuk G3+.
Direktur Komersil Polytron, Tekno Wibowo mengatakan, mayoritas konsumen memilih skema sewa baterai. Mereka merasa opsi tersebut lebih ekonomis karena membuat harga mobil listrik semakin terjangkau.
"Kira-kira yang sewa mungkin 60 persenlah, lebih banyak yang sewa baterai. Menurut saya, karena memang lebih masuk akal, lebih murah kan?," kata Tekno di Jakarta.
Diketahui, skema sewa baterai juga diterapkan pada motor listrik Polytron. Hal tersebut membuat mereka bisa memasarkan motor listrik dengan harga Rp9 jutaan. Sementara biaya sewa baterai sebesar Rp200 ribu per bulan.
"Seperti waktu di peluncuran kan saya sudah jelaskan juga, bedanya antara sewa baterai sama tidak kan hampir Rp120 juta. Bayangkan saja, Rp 120 juta kamu deposito, kan bisa buat ngurangin sewa baterai. Setelah 8 tahun, Rp 120 jutanya masih utuh kan," ujar Tekno.
2. Rp1 Jutaan per Bulan
Untuk pembelian dengan sistem sewa baterai, konsumen perlu membayar Rp1,2 juta per bulan untuk pemakaian hingga 1.500 km. Setelah itu, akan ada tambahan biaya sebesar Rp800 per kilometer.
Pembayaran dilakukan melalui aplikasi Polytron yang terhubung dengan kendaraan. Jika tidak membayar sewa, operator akan menonaktifkan baterai sehingga kendaraan tidak bisa dipakai. Untuk bisa memakainya kembali, perlu membayar sewa dan mengkonfirmasi agar baterai bisa kembali diaktifkan.
(Erha Aprili Ramadhoni)
