Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laporan Ungkap 4 Pilar Strategis dalam Mengatasi Tantangan AI Generatif

Bintang Rizky , Jurnalis-Senin, 17 Maret 2025 |18:05 WIB
Laporan Ungkap 4 Pilar Strategis dalam Mengatasi Tantangan AI Generatif
Ilustrasi.
A
A
A

2. Infrastruktur Teknologi: Membangun Ekosistem yang Andal dan Aman

Keberhasilan adopsi GenAI tidak hanya bergantung pada algoritma dan data yang digunakan, tetapi juga pada infrastruktur teknologi yang menopangnya. Namun, dalam laporan ini ditemukan bahwa 90% eksekutif merasa bahwa infrastruktur lama mereka menghambat pemanfaatan GenAI secara optimal.

Salah satu aspek paling krusial dalam membangun ekosistem GenAI yang tangguh adalah penggunaan solusi berbasis cloud. Cloud computing memberikan fleksibilitas, skalabilitas, dan efisiensi biaya dalam mengelola model AI yang kompleks. Dengan kapasitas komputasi yang lebih besar, organisasi dapat mengolah data dalam jumlah besar secara real-time dan memastikan kelangsungan operasional tanpa hambatan teknis.

Selain itu, keamanan data harus menjadi prioritas utama. Mengingat GenAI memproses informasi dalam skala besar, risiko kebocoran data dan serangan siber meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, penerapan sistem keamanan tingkat lanjut seperti enkripsi data, autentikasi multi-faktor, dan pemantauan ancaman berbasis AI harus menjadi standar dalam setiap implementasi GenAI.

3. Sumber Daya Manusia: Mengembangkan Keterampilan dan Budaya Kerja Baru

Tantangan besar lainnya dalam penerapan GenAI adalah kesiapan tenaga kerja dalam memahami dan menggunakan teknologi ini secara efektif. Sebanyak 67% eksekutif menyatakan bahwa karyawan mereka tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk bekerja dengan GenAI, yang menyebabkan kesenjangan kompetensi dalam organisasi.

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perlu mengembangkan program pelatihan dan peningkatan keterampilan yang mencakup pemahaman teknis tentang cara kerja GenAI serta aspek penggunaannya dalam konteks bisnis. Misalnya, tim pemasaran perlu memahami bagaimana memanfaatkan AI untuk menganalisis perilaku pelanggan, sementara tim keuangan perlu menguasai cara menggunakan GenAI untuk mengotomatisasi laporan keuangan dan deteksi risiko.

Selain meningkatkan keterampilan individu, penting juga untuk membangun budaya kerja yang adaptif terhadap perubahan.

Teknologi AI sering kali disalahartikan sebagai ancaman bagi pekerjaan manusia, padahal jika digunakan dengan benar, AI justru dapat menjadi alat yang mempercepat inovasi dan meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, kepemimpinan organisasi harus mampu mengkomunikasikan manfaat GenAI secara transparan dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi antara manusia dan AI.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement