JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) asal China, DeepSeek, menjadi perbincangan hangat. Hal itu lantaran platform ini dinilai menyediakan layanan yang lebih baik ketimbang ChatGPT yang hadir lebih dulu. Namun,CEO Meta, Mark Zuckerberg, tak khawatir akan hal ini.
Selama sesi tanya jawab dengan analis Wall Street, Zuckerberg menjawab beberapa pertanyaan tentang model AI DeepSeek yang mengesankan dan apa implikasinya terhadap strategi AI Meta.
Penemu Facebook tersebut mengatakan, apa yang mampu dicapai DeepSeek dengan dana yang relatif sedikit, hanya memperkuat keyakinan pihaknya bahwa ini adalah hal yang benar untuk menjadi fokus.
Melansir The Verge, Jumat (31/1/2025), Zuckerberg mencatat, ada sejumlah hal baru yang mereka lakukan. Meta pun berencana mengimplementasikan kemajuan DeepSeek ke dalam Llama.
DeepSeek menyebabkan saham seluruh platform AI merosot karena kekhawatiran bahwa model tidak lagi membutuhkan banyak daya komputasi. Zuckerberg mencoba menghilangkan kekhawatiran bahwa miliaran dolar yang dia belanjakan untuk GPU akan sia-sia.
“Saya terus berpikir bahwa berinvestasi dalam jumlah besar pada Belanja Modal dan infra akan menjadi keuntungan strategis seiring berjalannya waktu,” kata Zuckerberg.
Ia mengungkapkan, hal ini tidak berarti Anda memerlukan lebih sedikit komputasi karena dapat menerapkan lebih banyak komputasi pada waktu inferensi untuk menghasilkan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dan kualitas layanan yang lebih tinggi.