Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bulan Purnama Wolf Moon Malam Ini Bakal Perlihatkan Konjugasi 4 Planet 

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 14 Januari 2025 |11:21 WIB
Bulan Purnama Wolf Moon Malam Ini Bakal Perlihatkan Konjugasi 4 Planet 
Bulan Purnama Wolf Moon Malam Ini Bakal Perlihatkan Konjugasi 4 Planet  (BBC)
A
A
A

JAKARTA Bulan purnama pertama pada 2025, yang dikenal sebagai Wolf Moon atau Bulan Serigala akan menghiasi langit malam di Indonesia pada Selasa, 14 Januari. Fenomena Wolf Moon, atau yang juga dikenal dengan nama Cold Moon, kali ini akan terlihat lebih spektakuler karena terjadinya konjugasi, dimana planet-planet akan terlihat berdekatan di angkasa, bahkan Mars akan terlihat seperti sebuah bintang kemerahan yang berkedip di langit malam. 

1. Konjugasi Planet

Menurut NASA, Mars akan muncul tepat di kiri bawah Bulan selama Wof Moon, sementara bintang terang Pollux akan berada beberapa derajat di kiri atas bulan, menurut NASA. Planet Merah itu kemudian akan terlihat seperti menghilang di balik Bulan saat satelit Bumi itu melintas di depannya. 

Mars bukan satu-satunya planet yang perlu diperhatikan bulan ini. Para pengamat langit dapat menantikan untuk melihat sekilas empat planet terang pada saat yang sama di langit malam.

Venus dan Saturnus akan muncul di barat daya, Jupiter akan bersinar di atas kepala, dan Mars akan tampak terbit di timur. Planet-planet tersebut akan tampak berputar ke arah barat di sekitar bintang terang Polaris dan akan terlihat setiap malam mulai sore hari.

Venus dan Saturnus akan perlahan tampak saling berdekatan di langit malam selama apa yang disebut konjungsi Venus dan Saturnus, meskipun jaraknya ratusan juta km. Kedua planet tersebut akan tampak paling dekat satu sama lain pada Jumat, (10/1/2025) dan Sabtu, (11/1/2025) karena posisi orbitnya mengelilingi matahari.

Uranus dan Neptunus juga akan tampak di langit, meskipun untuk melihatnya membutuhkan  bantuan teropong atau teleskop, menurut EarthSky.

2. Asal Mula Nama Wolf Moon

Bulan Purnama diberi nama yang mencerminkan apa yang terjadi di alam selama bulan-bulan yang berbeda dalam setahun.

Publikasi Old Farmer's Almanac mulai mencetak nama-nama Bulan Purnama pada 1930-an. Asal usul nama tersebut berasal dari bahasa Sioux, yang menggambarkan bulan ini sebagai “serigala berlari bersama”.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement