Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Tren AI yang Akan Sering Ditemukan di Tahun 2025

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 09 Januari 2025 |11:05 WIB
6 Tren AI yang Akan Sering Ditemukan di Tahun 2025
Tren AI Microsoft.
A
A
A

JAKARTA – Pakar memprediksi bahwa kecerdasan buatan (AI) akan semakin terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Tidak hanya memudahkan kehidupan baik di rumah maupun di tempat kerja, AI juga akan semakin berperan dalam membantu menemukan cara baru untuk mengatasi tantangan yang lebih besar, seperti krisis iklim dan akses kesehatan.

Kemajuan ini akan didorong oleh peningkatan kemampuan AI dalam mengingat lebih banyak informasi, melakukan penalaran yang lebih baik, serta inovasi lainnya. Dalam setahun terakhir, penggunaan AI generatif di antara pemimpin bisnis dan pengambil keputusan AI melonjak dari 55% menjadi 75%. Tools baru AI akan membawa potensi yang lebih besar lagi.

“AI telah membuat hal yang sebelumnya mustahil menjadi mungkin. Dalam satu tahun terakhir, kami telah melihat banyak individu dan organisasi beralih dari eksperimen dengan AI, menuju adopsi yang lebih bermakna,” kata Chris Young, Executive Vice President of Business Development, Strategy and Ventures Microsoft.

“Ini adalah awal dari transformasi besar tentang bagaimana teknologi ini akan mengubah hidup kita.”

Berikut adalah enam tren AI yang perlu diperhatikan, sebagaimana diprediksi oleh Microsoft:

Tren AI yang Diprediksi pada 2025

1. Model AI akan lebih canggih dan berguna

Dalam setahun terakhir, model AI berkembang menjadi lebih cepat dan lebih efisien. Saat ini, “model frontier” berskala besar dapat menyelesaikan berbagai tugas, mulai dari menulis hingga coding. Selain itu, model berkemampuan khusus dapat disesuaikan untuk tugas atau kebutuhan tertentu.

Di tahun 2025, model AI akan melakukan lebih banyak dari itu, dan dengan lebih baik.

Model dengan kemampuan penalaran lanjutan, seperti OpenAI o1, sudah mampu memecahkan masalah kompleks secara logis, mirip dengan cara berpikir manusia sebelum menjawab pertanyaan sulit. Kemampuan ini akan terus berguna di bidang keilmuan seperti sains, coding, matematika, hukum, dan kedokteran; memungkinkan model tersebut untuk membandingkan kontrak, menghasilkan kode, dan mengeksekusi alur kerja yang terdiri dari beberapa langkah.

Kemajuan tersebut tidak hanya penting dalam inovasi model, tetapi juga dalam kurasi data dan pasca-pelatihan data.

Selain itu, model Orca dan Orca 2 Microsoft juga menunjukkan kekuatan data sintetis untuk pasca-pelatihan model bahasa kecil (Small-Language Models), sehingga memungkinkan performa yang sebelumnya hanya ditemukan pada model yang jauh lebih besar, dan memberikan hasil lebih baik untuk tugas-tugas khusus.

Dengan menciptakan model AI yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih spesifik akan menciptakan pengalaman AI baru yang lebih bermakna, termasuk dengan agen AI pada tahun 2025.

 

2. Agen AI akan mengubah cara kita bekerja

Penggunaan agen AI akan semakin luas di berbagai perusahaan, terutama untuk menangani berbagai tugas repetitif dan monoton, seperti menyaring email dan mencatat selama rapat melalui Teams. Pada 2025, generasi baru agen bertenaga AI akan melakukan lebih banyak lagi, bahkan menangani tugas tertentu untuk Anda.

“Anggaplah agen sebagai sebuah aplikasi di era AI,” kata Charles Lamanna, Corporate Vice President of Business and Industry Copilot.

“Seperti kita menggunakan aplikasi yang berbeda untuk berbagai tugas, agen akan mulai mengubah setiap proses bisnis, cara kita bekerja dan mengelola organisasi kita.”

Dengan kemajuan dalam kemampuan memori, penalaran, dan multimodal, agen AI akan mampu melaksanakan tugas yang lebih kompleks dengan keterampilan dan cara berinteraksi yang baru.

Organisasi dapat membayangkan kembali proses-proses seperti membuat laporan dan pekerjaan manusia lainnya seperti membantu menyelesaikan masalah pada laptop baru atau menjawab pertanyaan mengenai tunjangan karyawan. Hal ini memberikan ruang bagi karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang lebih bernilai. Perusahaan dapat mengatur beberapa agen untuk memberi tahu manajer supply chain tentang gangguan inventaris kantor, merekomendasikan pemasok baru, serta mengeksekusi pesanan penjualan yang bisa menangani tugas keseharian dalam rangka menjaga penjualan tetap berjalan lancar.

Di tengah semua perkembangan AI ini, pengawasan manusia akan tetap menjadi roda penggerak utama dalam evolusi agen bertenaga AI, kata Kamar.

3. AI sebagai rekanan Anda dalam kehidupan sehari-hari

Di luar pekerjaan umum, AI diharapkan bisa mempermudah hidup Anda pada 2025, sebagai rekanan yang membantu menyederhanakan dan memprioritaskan tugas-tugas seperti mengelola banyaknya informasi harian. Ini akan sangat membantu, sehingga bisa menghadirkan lebih banyak waktu untuk Anda, sambil menjaga privasi, data, dan keamanan Anda.

Microsoft memiliki Copilot AI yang membantu Anda tetap terhubung dan akan memiliki kemampuan baru. Misalnya, Copilot Daily akan mengawali hari Anda dengan membacakan ringkasan berita dan cuaca yang relevan melalui suara yang sudah Anda kenali, bahkan membuat keputusan seperti memberi usul terkait furnitur yang cocok untuk diletakkan di rumah.

Tidak hanya itu, pengalaman AI akan menjadi semakin akurat dan memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik untuk interaksi yang lebih lancar dalam beberapa tahun mendatang.

4. AI akan menjadi lebih efisien seiring waktu

Meskipun AI membutuhkan sumber daya seperti energi, adanya solusi inovatif membantu menghadapi tantangan sumber daya ini. Contohnya, meskipun beban datacenter global pada tahun 2020 sebesar kurang-lebih sembilan kali lipat dari tahun 2010, permintaan listrik datacenter hanya meningkat 10%.

Pengembang chip seperti AMD, Intel, dan NVIDIA, terus melakukan pengembangan untuk membuat hardware-nya menjadi lebih efisien.

Dalam beberapa tahun mendatang, datacenter baru yang mendukung AI akan mulai beroperasi dan tidak menggunakan air untuk pendinginan, dan perusahaan akan memperluas penggunaan sistem pendingin cair yang sangat efisien seperti cold plates.

Hal ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memastikan infrastruktur AI dibangun menjadi lebih efisien dan berkelanjutan pada 2025.

“Pada tahun 2025 dan seterusnya, kami akan semakin memiliki pandangan holistik tentang datacenter, energi, dan sumber daya, sehingga kami dapat memaksimalkan efisiensi seluruh infrastruktur kami,” kata kata Mark Russinovich, Chief Technology Officer Azure, Deputy Chief Information Security Officer and Technical Fellow.

 

5. Pengukuran dan penyesuaian akan menjadi kunci untuk membangun AI yang bertanggung jawab

Pengukuran adalah cara mendefinisikan dan menilai risiko dalam AI, dan ini sangat penting untuk membangun AI yang bertanggung jawab. Salah satu perkembangan terbesar tahun ini dapat dirangkum dalam dua kata: pengujian dan penyesuaian.

Jika Anda dapat mengukur risiko dan ancaman, Anda dapat membantu mengatasi atau menguranginya. Ini berarti, misalnya, mendeteksi dan menangani konten yang tidak berdasar, yang dikenal sebagai "halusinasi," yaitu respons yang tidak akurat dari AI.

Terkait risiko ini, Microsoft terus membangun aplikasi AI yang aman melalui pengujian yang ketat dan komprehensif. Selain menilai ancaman internal seperti halusinasi, pengujian akan menjadi lebih baik dalam mengenali serangan eksternal yang semakin canggih.

“Bahkan ketika model menjadi lebih aman untuk digunakan, kita perlu meningkatkan pengujian dan pengukuran terhadap ancaman terburuk sekalipun — pengujian yang merepresentasikan lawan pengguna yang canggih serta apa yang mereka mampu lakukan,” kata kata Sarah Bird, Chief Product Officer Responsible AI Microsoft.

“Kami memiliki fondasinya, dan kami akan terus mengembangkannya.”

Orang-orang juga akan mendapatkan kendali yang lebih besar terhadap bagaimana aplikasi AI beroperasi dalam organisasi mereka. Mereka akan dapat menyesuaikan aplikasi yang menyaring konten dan menetapkan batasan yang sesuai dengan pekerjaan mereka. Perusahaan game, misalnya, dapat menentukan jenis konten kekerasan apa yang dapat dilihat oleh karyawan yang mengembangkan sebuah game.

6. AI akan mempercepat terobosan ilmiah

AI sudah menghadirkan dampak luar biasa di seluruh dunia, mendorong kemajuan dalam segala hal mulai dari supercomputing hingga prakiraan cuaca. AI juga mendorong terobosan bersejarah dalam penelitian ilmiah dan berpotensi membuka kemampuan baru dalam ilmu alam, material berkelanjutan, penemuan obat, dan kesehatan manusia.

Contohnya, pada 2024, Microsoft Research membuat terobosan yang memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi beberapa masalah sains biomolekuler tersulit di dunia, termasuk penemuan obat baru yang menyelamatkan jiwa, dengan kecepatan dan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menggunakan sistem simulasi protein yang didukung AI, para peneliti menemukan cara baru untuk mensimulasikan dinamika biomolekuler. Metode ini, yang disebut AI2BMD, dapat membantu ilmuwan memecahkan masalah yang sebelumnya tidak dapat dipecahkan dan mendorong penelitian biomedis dalam desain protein, rekayasa enzim, dan penemuan obat.

 

Dampak AI terhadap sains juga diprediksi akan terus meningkat

Penggunaan AI dalam penelitian ilmiah mendorong kemajuan dalam mengatasi beberapa masalah paling mendesak di dunia, hal ini disampaikan Ashley Llorens, Corporate Vice President dan Managing Director di Microsoft Research, terkait prediksinya untuk tahun 2025.

“Kita akan mulai melihat alat-alat ini memiliki dampak yang terukur pada setiap individu dan institusi yang tengah menyelesaikan masalah besar ini, seperti merancang bahan material berkelanjutan dan mempercepat pengembangan obat yang menyelamatkan jiwa,” kata Llorens.

Pada 2025, terdapat satu tren yang pasti: AI akan terus mendorong inovasi dan membuka potensi baru bagi individu dan organisasi di seluruh dunia.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement