JAKARTA - Pemerintah berencana menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dari 11 persen menjadi 12 persen pada tahun depan. Hal ini dikhawatirkan bakal memberikan dampak besar pada perekonomian seluruh sektor, termasuk industri otomotif.
Marketing Director and Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, mengatakan kenaikan PPN bisa berdampak pada penjualan mobil. Ini akan memengaruhi harga jual yang membuat masyarakat semakin sulit untuk membeli kendaraan baru.
"Kurang lebih harapannya pemerintah bisa melihat ini bersama para pelaku industri. Contohnya tadi VAT (Value Added Tax/PPN) jangan dinaikkan," kata Sri Agung di Karawang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024).
Untuk menjaga daya beli masyarakat tetap baik, Daihatsu berharap pemerintah mempersiapkan formula lainnya apabila PPN jadi dinaikkan. Pemerintah diharapkan dapat memberlakukan kebijakan yang menguntungkan bagi seluruh pelaku industri termasuk otomotif.
Sri Agung mengharapkan kebijakan-kebijakan lain yang dibuat pemerintah dikaji dengan baik. Kendati begitu, ia memastikan hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun produsen.
"Maksudnya, kemampuan orang mendapatkan income, household income, kenaikan inflasi pada barang-barang yang dia konsumsi secara harian," ujarnya.