JAKARTA - Meski sekarang teknologi terus berkembang, perlu tetap melakukan inreyen ketika sepeda motor baru diantar ke konsumen untuk pertama kalinya. Hal ini bertujuan mengoptimalkan kinerja seluruh komponen sehingga tidak ada kendala ketika digunakan.
Inreyen atau break-in merupakan proses adaptasi atau penyesuaian komponen-komponen kendaraan. Tentunya di masa inreyen, konsumen harus mengikuti petunjuk yang telah tertera di buku servis atau buku pedoman pemilik dan garansi.
Berikut tips agar proses inreyen agar optimal, sebagaimana dibagikan PT Wahana Makmur Sejati. selaku Main Dealer Sepeda Motor Honda di Jakarta-Tangerang:
Konsumen disarankan tidak memacu sepeda motor barunya dengan maksimal ketika digunakan selama 500 km pertama dengan maksimal kecepatan 50 km/jam. RPM juga disarankan tidak terlalu tinggi di masa inreyen sehingga komponen mesin akan tetap terjaga.
Untuk sepeda motor baru, konsumen disarankan tidak melakukan rem mendadak di kondisi apapun. Di 500 km pertama, daya cengkram ban juga mengalami adaptasi sehingga sangat berbahaya apabila melaju di jalanan basah atau licin.
Berdasarkan buku panduan pemilik, terdapat informasi terkait bobot yang mampu diangkut sepeda motor. Di masa inreyen, konsumen disarankan tidak membawa barang yang melebihi batas berat agar usia komponen tidak berkurang.
Di buku servis terdapat informasi bahwa konsumen wajib melakukan penggantian oli setelah menempuh jarak 1.000 km. Ini bertujuan untuk membersihkan komponen dari serpihan logam hasil gesekan sehingga tidak ada penggumpalan partikel sisa di dalam mesin.
Dengan mengikuti panduan dari buku pedoman pemilik, kondisi komponen sepeda motor akan lebih baik dan tahan lama. Tentunya didukung dengan cara berkendara konsumen yang tidak agresif.
“Untuk setiap sepeda motor baru Honda tentunya akan dites dan diuji terlebih dahulu sebelum diantar ke konsumen. Namun alangkah lebih baiknya konsumen juga melakukan inreyen untuk memaksimalkan performa dan mencegah terjadinya kerusakan komponen,” tutur Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, Wahyu Budhi, dalam keterangan tertulis, Senin (21/10/2024).
Selain melalui proses inreyen, konsumen disarankan dapat segera beradaptasi dengan sepeda motor baru. Baik itu dari sisi posisi berkendara, handling, pengereman dan membuka tuas gas untuk mencegah risiko terjadinya kecelakaan di jalan raya.
“Beradaptasi dengan motor baru terkadang memakan waktu lebih bagi konsumen, tapi hal ini harus tetap dilakukan. Setelah terbiasa, konsumen harus mengedepankan keselamatan berkendara,” tutur Wahyu Budhi.
(Erha Aprili Ramadhoni)