Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Setelah 500 Tahun Peneliti Akhirnya Pecahkan Misteri Seputar Jasad Christopher Columbus

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 14 Oktober 2024 |13:30 WIB
Setelah 500 Tahun Peneliti Akhirnya Pecahkan Misteri Seputar Jasad Christopher Columbus
Christopher Columbus.
A
A
A

PARA ilmuwan telah memecahkan misteri berusia 500 tahun seputar tempat peristirahatan terakhir Christopher Columbus. Selama ini, keberadaan jasad penjelajah yang dianggap sebagai penemu Benua Amerika itu masih menjadi pertanyaan dan belum pernah dapat dipastikan. 

Dilansir Daily Mail, tim tersebut menghabiskan waktu 20 tahun untuk melakukan analisis DNA pada tulang-tulang manusia yang ditemukan terkubur di Katedral Seville, Spanyol, dan mengonfirmasi dengan 'kepastian mutlak' bahwa tulang-tulang itu milik Columbus, yang meninggal pada 1506.

Selama dua dekade terakhir, mereka telah membandingkan DNA yang diambil dari sampel dengan DNA kerabat dan keturunannya.

“Hari ini telah dimungkinkan untuk memverifikasinya dengan teknologi baru, sehingga teori parsial sebelumnya bahwa sisa-sisa Seville adalah milik Christopher Columbus telah dikonfirmasi secara definitive,” kata Miguel Lorente, seorang ilmuwan forensik yang memimpin penelitian tersebut, sebagaimana dilansir Daily Mail.

Banyak ahli percaya bahwa makam di dalam katedral tersebut telah lama menyimpan jasad Columbus, tetapi baru pada 2003 Lorente dan sejarawan Marcial Castro diberi izin untuk membukanya, dan menemukan tulang-tulang yang sebelumnya tidak diketahui berada di dalamnya.

Pada saat itu, teknologi DNA tidak mampu 'membaca' sejumlah kecil materi genetik untuk memberikan hasil yang akurat.

Para peneliti menggunakan sisa-sisa putra penjelajah tersebut, Hernando, dan saudara laki-lakinya Diego, yang juga dimakamkan di Katedral Seville.

Tulang-tulang kerabat tersebut juga jauh lebih besar daripada fragmen yang ditemukan di pemakaman Columbus.

Kemajuan dalam analisis DNA juga dapat mengungkapkan apakah penjelajah tersebut orang Italia atau bukan, yang juga telah diperdebatkan di antara komunitas ilmiah.

 

Beberapa orang yakin ia lahir di Genoa, sementara yang lain menduga Polandia atau Spanyol. Lalu ada spekulasi bahwa navigatornya orang Skotlandia, Catalan, atau Yahudi.

Temuan para peneliti ini diumumkan dalam sebuah film dokumenter berjudul 'Columbus DNA: The true origin' di stasiun penyiaran nasional Spanyol TVE pada Sabtu, (12/10/2024).

Lorente, yang memberi pengarahan kepada wartawan tentang penelitian tersebut pada Kamis, (10/10/2024), tidak mengungkapkan kesimpulannya, tetapi mengatakan mereka telah mengonfirmasi teori sebelumnya bahwa jasad di Seville adalah milik Columbus.

Penelitian tentang kewarganegaraan tersebut menjadi rumit karena sejumlah faktor termasuk banyaknya data. Namun, 'hasilnya hampir sepenuhnya dapat diandalkan,' kata Lorente.

Columbus berlayar pada 3 Agustus 1492, dari pelabuhan Spanyol Palos dengan harapan menemukan rute menuju kekayaan Asia yang melegenda. Bersama tiga kapal, Nina, Pinta, dan Santa Maria, Columbus dan sekira 100 orang memulai perjalanan yang membawa mereka ke sisi dunia yang berlawanan – dan jauh dari tujuan awal mereka.

Pada 12 Oktober 1492, kapal-kapal itu mendarat di tempat yang sekarang dikenal sebagai Bahama dan di akhir bulan itu, Columbus menemukan Kuba dan mengira itu adalah daratan China.

 

Dan dua bulan kemudian, kapal-kapal itu mendarat, yang menurut Columbus mungkin adalah Jepang.

Pada pelayaran kedua di tahun 1493, Columbus dengan sengaja berlayar kembali ke Dunia Baru dan mendarat di Puerto Riko di mana ia memperbudak banyak orang Taino yang merupakan penduduk asli pulau itu - beberapa di antaranya dikirim kembali ke Spanyol.

Banyak orang Spanyol datang selama empat tahun berikutnya, yang mengakibatkan kematian sekira tujuh juta orang Taino - 85 persen dari populasi.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement