Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Profil Presiden Yamaha yang Ditikam Putrinya, Nyaris Beli CBR hingga Gabung Perusahaan Elektronik

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Kamis, 19 September 2024 |11:54 WIB
Profil Presiden Yamaha yang Ditikam Putrinya, Nyaris Beli CBR hingga Gabung Perusahaan Elektronik
Profil Presiden Yamaha Motor Co Yoshihiro Hidaka, nyaris beli CBR hingga gabung perusahaan elektronik. (Global Yamaha Motor)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Yamaha Motor Co, Yoshihiro Hidaka (61) ditikam oleh putrinya yakni Hana Hidaka (33). Peristiwa itu terjadi  rumah mereka di Iwata, Prefektur Shizuoka, pada Senin (17/9/2024) sekitar pukul 3 pagi hari waktu setempat. 

Akibat kejadian itu, Yoshihiro Hidaka mengalami cedera di lengan kirinya. Sementara sang putri ditangkap kepolisian, sebagaimana melansir Kyodonews, Kamis (19/9/2024). 

Yoshihiro merupakan bos salah satu produsen motor terbesar di dunia. Pria kelahiran 1963 tersebut merupakan penggemar sepeda motor. 

Melansir wawancara Yoshihiro Hidaka di laman global Yamaha, terungkap Yoshihiro senang mengendarai sepeda motor sejak kuliah. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Nagoya tersebut rutin motoran untuk pergi ke kampus atau bekerja paruh waktu. 

Presiden Yamaha Motor Co Yoshihiro Hidaka (Yamaha)
Presiden Yamaha Motor Co Yoshihiro Hidaka (Yamaha)

Yoshihiro pun mengungkapkan motor pertama yang dibelinya. Awalnya, ia hampir membeli motor Honda seri CBR dari salah satu diler di Nagoya. Namun, saat hampir membelinya, ia beralih ke Yamaha FZ400R. Saat itu, ia dibisiki bahwa Yamaha sedang menjadi tren. Karena senang akan desainnya, Yoshihiro membeli FZ400R ketimbang CBR. 

"Lalu salah satu petugas dealer yang agak tua memberi tahu saya—hampir seperti rahasia—bahwa Yamaha sedang menjadi tren saat ini. FZ400R baru saja keluar dan saya menyukai desainnya saat melihatnya, jadi saya akhirnya membelinya," katanya dalam wawancara tersebut, dikutip Kamis (19/9/2024)

Hobinya akan sepeda motor tak serta-merta membawanya ke produsen otomotif. Justru sebaliknya. Yoshihiro merasa jika memasuki industri tersebut ia akan kehilangan kecintaannya pada sepeda motor. 

Ia pun mengaku kehidupan di bank maupun sekuritas tidak cocok dengannya. Lalu ia mencoba peruntungannya untuk mengikuti ujian di salah satu produsen baja dan elektronik terkemuka. 

"Namun pada saat yang sama, dan sebagian besar karena rasa ingin tahu, saya mengikuti ujian untuk Yamaha karena perusahaan itulah yang membuat FZ yang telah menghabiskan banyak waktu bersama saya di perguruan tinggi," ujarnya. 

Pada saat bersamaan, ia mengaku mendapatkan tawaran dari Yamaha. Awalnya, ia menolak tawaran itu dan lebih memilih perusahaan elektronik. Ia kemudian mengaku juga mendapatkan panggilan dari pabrik baja. 

"Anda memiliki suasana yang sangat jujur ​​melalui telepon dengan Yamaha Motor. Itu meninggalkan kesan dan saya berpikir secara acak bahwa, mungkin, mungkin saja jika saya bekerja di bagian sepeda motor di Yamaha, saya masih bisa bersenang-senang sebagai pengendara," ujarnya.  

"Jadi, saya memutuskan bahwa jika saya mendapat telepon lagi dari Yamaha, saya akan memberi tahu mereka bahwa saya telah berubah pikiran dan tertarik. Jika telepon itu tidak pernah datang, biarlah," tuturnya. 

Ternyata, panggilan yang ditunggu tiba. Ia pun resmi bergabung dengan Yamaha Motor pada 1987. 

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement