Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SPECIAL REPORT : Pesimistis Dunia Otomotif

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Minggu, 08 September 2024 |12:14 WIB
SPECIAL REPORT : Pesimistis Dunia Otomotif
Special Report: Pesimistis Dunia Otomotif.
A
A
A

JAKARTA - Penjualan mobil nasional pada 2024 diprediksi tak akan mencapai target. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya menargetkan penjualan mobil tahun ini mencapai 1,1 juta unit.

Dari data penjualan wholesales (pabrik ke dealer) pada Januari hingga Juli 2024, mencapai 484.235 unit. Angka itu turun 17,5% dari periode yang sama tahun lalu yakni mencapai 586.931 unit.

Penjualan ritel pun anjlok. Pada Januari-Juli 2024, tercatat penjualan hanya 508.050 unit. Angka itu turun 12,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 578.891 unit.

Melihat kondisi saat ini dan sisa waktu berjalan, rasanya target 1,1 juta unit sulit tercapai. Penjualan masih selisih 615.765 unit untuk bisa mencapai target.

Dengan 2024 menyisakan 4 bulan lagi, itu artinya penjualan harus bisa stabil di atas 100 ribu unit. Dengan catatan, data penjualan Agustus 2024 yang belum keluar juga lebih dari 100 ribu unit.

Namun, melihat penjualan sepanjang 2024, rasanya sangat sulit penjualan mobil bisa menembus 100 ribu unit per bulannya. Pada Januari 2024, penjualan tercatat 69.758 unit, Februari 70.772 unit, Maret 74.780 unit, April 48.762 unit, Mei 71.381 unit, Juni 74.624 unit, serta Juli 74.160 unit. Melihat hal tersebut, penjualan tertinggi hanya mencapai angka 70 ribuan.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandi, mengakui sulit untuk menembus penjualan 1 juta unit pada 2024. Ia pun memperkirakan penjualan mobil nasional tahun ini berada di kisaran 900 ribu unit.

"Kalau market satu juta akan sulit ya. Prediksi kita mungkin sekitar 920-930 (ribu-red)," ujar Anton saat peluncuran New Fortuner di Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Ia berharap penjualan mobil bisa mencapai angka 900 ribuan. Namun, hal ini masih tergantung dengan kondisi market beberapa waktu ke depan.

"Kita harapkan begitu karena tergantung masih beberapa bulan ke depan," ujarnya.

 

Ia menilai, saat ini ada momentum pasar akan bangkit. Itu karena ada beberapa faktor dari luar yang bisa membuat pasar menggeliat naik

"Momentum sudah mulai kembali ini tinggal naiknya cepat atau bertahap. Saya rasa momentumnya sudah bottom out, bursa saham lagi naik, dolar sudah agak turun," ujarnya.

Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, pernah memprediksi penjualan mobil hanya berada di kisaran 800 ribu.

"Prediksinya Hyundai berapa? Prediksi kita 800-850 ribu unit," kata Frans beberapa waktu lalu.

Ia menyebut penjualan mobil per bulannya mungkin sekitar 70-80 ribu, meskipun itu sulit. "Agak susah untuk kembali ke 70-80 ribu ke angka normal," tuturnya.

Ada beberapa langkah untuk membuat pasar bergairah kembali. Mulai dari pameran, produk baru, hingga promo potongan harga.

Hyundai masih menyiapkan beberapa produk baru yang akan diluncurkan pada sisa tahun 2024 ini. Belakangan kemudian terungkap ada empat model yang sudah didaftarkan Hyundai dalam Informasi Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB). Keempat mobil itu adalah Santa Fe Hybrid, Tucson Hybrid, Hyundai Inster, dan Hyundai Venue.

 

Frans menyebut, dengan langkah pihaknya mengeluarkan model-model baru, brand-brand lainnya juga mengikuti hal serupa. Dengan begitu, market diharapkan bisa membaik dan menembus 1 juta unit.

"Sebenarnya ini demi menyentuh angka satu juta unit. Jadi kalau market sekarang masih di bawah itu, diharapkan dengan Hyundai meluncurkan produk anyar maka kompetitor melakukan hal serupa dan mudah-mudahan pasar akan terus berkembang,” kata Frans di Jakarta Selatan, belum lama ini.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement