Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kala Ilmuwan Usulkan Kirim Gambar Telanjang Manusia ke Luar Angkasa untuk Pikat Alien

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 20 Agustus 2024 |12:47 WIB
Kala Ilmuwan Usulkan Kirim Gambar Telanjang Manusia ke Luar Angkasa untuk Pikat Alien
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

PENCARIAN terhadap kehidupan lain di alam semesta telah berlangsung selama bertahun-tahun. Para ilmuwan telah berusaha mengirimkan berbagai pesan mulai dari kode biner, gambar atom hidrogen, visual heliks ganda DNA, dan sinyal-sinyal lainnya untuk memulai komunikasi dengan mahkluk esktrateresterial di luar angkasa.

Bahkan, peneliti telah mengusulkan untuk mengirimkan gambar-gambar dan ilustrasi telanjang ke luar angkasa untuk menarik perhatian alien. Usulan ini terungkap dalam proposal dari Laboratorium Propulsi Jet NASA untuk berkomunikasi dengan alien, yang diterbitkan di repositori ilmiah sumber terbuka Arxiv.

Meski usulan untuk mengirimkan gambar telanjang manusia ke luar angkasa mungkin terdengar aneh, para peneliti memiliki alasan yang kuat untuk menyertakannya bersama dengan pesan-pesan lainnya: bahwa alien mungkin ingin tahu seperti apa rupa dari manusia.

Halaman yang berisi dua sosok manusia "dapat dengan mudah dianggap sebagai salah satu bagian terpenting dari pesan tersebut," tulis para ilmuwan, sebagaimana dilansir Smithsonian Magazine. Mereka menambahkan bahwa penggambaran fisik "tentu akan sangat menarik."

Ini bukan usulan pertama yang disampaikan untuk menyertakan gambar telanjang dalam pesan untuk alien. Pada 1972, para peneliti meluncurkan wahana antariksa Pioneer 10, yang berisi plakat emas kecil dengan ilustrasi seorang pria dan wanita telanjang, beserta lokasi Bumi di galaksi tersebut dan pesan lainnya. Tidak jelas apakah makhluk luar angkasa pernah menerima pesan Pioneer 10, tetapi wahana tersebut mengirimkan sinyal terakhirnya pada Januari 2003 saat berada pada jarak 7,6 miliar mil dari Bumi.

Upaya terbaru untuk berkomunikasi dengan alien ini, yang dijuluki "A Beacon in the Galaxy," atau disingkat BITG, merupakan tindak lanjut dari pesan antarbintang tahun 1974 yang dikirim para ilmuwan dari teleskop radio Arecibo di Puerto Rico ke gugus berbentuk bola yang berjarak sekira 25.000 tahun cahaya. Catatan itu berisi representasi kasar figur stickman atau manusia tongkat, heliks ganda DNA, nomor atom bahan kimia yang diperlukan untuk kehidupan di Bumi, dan gambar teleskop, yang hancur pada 2020.

 

NASA juga mencoba berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa saat meluncurkan Voyager 1 dan 2 pada 1977. Kedua wahana antariksa itu berisi rekaman fonograf tembaga berlapis emas berukuran 12 inci dengan gambar dan suara dari Bumi, termasuk ucapan salam dalam 55 bahasa.

Pesan-pesan perdana ini memunculkan transmisi yang lebih tidak biasa (dan tidak resmi) pada 1980-an. Seniman ilmiah Joe Davis keberatan dengan fakta bahwa pesan-pesan NASA tidak menyampaikan sistem reproduksi perempuan. Jadi, ia merekam kontraksi vagina balerina dan perempuan lain dan membuat campuran musik elektronik dan kata-kata yang diucapkan berdasarkan data tersebut. Davis secara diam-diam mentransmisikan "Poetica Vaginal" ke luar angkasa menggunakan teleskop radio sejuta watt milik Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Pesan yang diusulkan lebih lugas—dan meskipun akan berisi bentuk manusia, pesan itu tidak akan berisi referensi ke budaya manusia. Menyertakan gambar-gambar seni dan arsitektur terhebat umat manusia akan membuat pesan itu sangat besar, menurut para peneliti, dan alien mungkin tidak mengerti apa maksudnya.

"Jika umat manusia menerima pesan yang berisi penggambaran-penggambaran ini, tidak jelas apakah kita akan mengerti apa maksudnya," tulis mereka.

Sebaliknya, mereka berencana untuk fokus pada konsep yang mungkin dipahami oleh semua bentuk kehidupan cerdas: matematika dan fisika.

 

Untuk saat ini, pesan tersebut pada dasarnya adalah draf kasar, meskipun para ilmuwan ingin suatu hari nanti mengirimkannya dari Teleskop Radio Bulat Apertur Lima Ratus Meter (FAST) yang kuat di China dan Allen Telescope Array di California ke bagian tertentu di Bima Sakti yang mereka yakini sebagai tempat yang paling memungkinkan bagi kehidupan untuk berkembang.

Tujuan akhir mereka adalah untuk memulai dialog dengan makhluk luar angkasa yang cerdas, tidak peduli seberapa jauh di masa depan hal itu terjadi.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement