JAKARTA - Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) menyatakan telah menutup investigasi awal terhadap sekitar 1,8 juta mobil SUV Toyota RAV4. Mobil itu sempat dilakukan penarikan kembali (recall) pada November 2023.
Regulator Keselamatan Otomotif AS menyatakan, penyelidikan difokuskan pada faktor-faktor yang berkontribusi dan frekuensi kebakaran. Ini berasal dari area baterai di kompartemen mesin pada crossover RAV4 dari model tahun 2013-2018.
"Kebakaran yang dilaporkan terjadi pada kendaraan yang diketahui mengandung baterai purnajual atau yang usianya melebihi masa pakai baterai peralatan asli," kata NHTSA, melansir Reuters, Kamis (15/8/2024).
Regulator mengidentifikasi beberapa bagian di rongga mesin sebagai faktor utama yang menyebabkan kontak antara braket penahan baterai dan terminal positif baterai 12V.
Diketahui, Toyota sempat melakukan recall terhadap 1,8 juta unit RAV4 lansiran 2013-2018 di Amerika Serikat pada akhir November 2023.
Baterai yang tertanam pada mobil SUV gagah tersebut berpotensi terbakar karena aliran arus pendek. Apabila masalah tersebut terjadi, maka akan menimbulkan risiko terjadinya kebakaran yang menyulut seluruh baterai.