Produsen asal Korea Selatan itu tertarik meluncurkan mobil hybrid setelah pemerintah memutuskan tak akan meluncurkan kebijakan baru. Artinya tak ada insentif bagi mobil hybrid hingga akhir tahun ini.
"Kalau hybrid gak mendapatkan insentif tapi kita lihat di situ ada peluang, marketnya kan disampaikan 1:3. Saya pernah ngomong juga bahwa kalau ada gula ada semut. Kalau hybrid marketnya sekitar tiga kali lipat, kenapa Hyundai nggak masuk di market itu," ungkap Frans.
(Erha Aprili Ramadhoni)