Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Benarkah Cara Mengemudi Wanita Lebih Mengkhawatirkan Dibandingkan Pria?

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 27 Juli 2024 |09:04 WIB
Benarkah Cara Mengemudi Wanita Lebih Mengkhawatirkan Dibandingkan Pria?
Benarkan cara mengemudi wanita lebih mengkhawatirkan dibandingkan pria? (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

TANGERANG – Tak sedikit anggapan pengemudi mobil wanita lebih mengkhawatirkan dibandingkan pengemudi pria saat berada di jalanan. Namun, benarkah demikian?

Pembalap nasional, Rifat Sungkar, tak sepakat dengan anggapan itu. Ia menjelaskan, pengguna jalan raya tidak bisa dibedakan dari gendernya. 

“Kebetulan ketika saya diminta safety driving, saya sempat belajar ke Belanda tentang psikologi mengemudi. Memang pengguna jalan raya tidak bisa dibedakan gender,” kata Rifat yang pernah menjadi duta safety driving saat diskusi di booth Mitsubishi di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, Jumat (26/7/2024). 

Meski begitu, ia mengungkap adanya perbedaan antara pengemudi wanita dan pria. Hal ini terkait masalah mental dan kepekaan. 

“Tapi antara perempuan dan laki-laki ada perbedaan mental. Terutama mental dan kepekaan,” ujarnya.  

“Karena laki-laki sering diberikan kewajiban mengemudi jadi dia saat mengemudi merasa jadi leader. Perempuan disuruh mengemudi bukan jadi leader tapi keharusan,” lanjutnya. 

Ia menyebut, saat mengemudi perempuan kerap kurang sensitif dengan kecepataan kendaraannya. Inilah yang sering membuat terjadinya kecelakaan tabrak belakang dari pengemudi wanita. 

 

“Untuk mengemudi kelemahan perempuan dibanding laki-laki adalah sensitivitas kecepatan. Banyak perempuan tidak bisa rasain sekarang ada di speed berapa,” ujarnya.

Perbedaan lainnya antara pengemudi wanita dengan laki-laki adalah reaction time. Rifat menyebut, perempuan lebih perhatian dengan sekelilingnya saat berkendara. Inilai yang menurutnya perempuan bisa lebih aman dibandingkan pengemudi laki-laki. 

“Perempuan lebih safety karena dia jadi lebih aware sama lingkungan. Reaction timenya lama, perempuan hampir 5 detik. Kalau laki-laki 2 detik,” tuturnya. 


 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement