Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Subsidi Konversi Motor Listrik Dilanjutkan Tahun Depan 

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Jum'at, 07 Juni 2024 |12:35 WIB
Subsidi Konversi Motor Listrik Dilanjutkan Tahun Depan 
Subsidi konversi motor listrik dilanjutkan tahun depan. (Ilustrasi/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan program bantuan atau subsidi konversi motor listrik berlanjut hingga 2025. Hal itu mengingat populasi motor konvensional masih sangat masif di Indonesia, sehingga kebijakan tersebut perlu dilanjutkan tahun depan.

Diketahui, motor konversi menjadi salah satu program pemerintah yang digagas Kementerian ESDM untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik. Caranya mengubah motor konvensional menjadi motor listrik dengan mengambil komponen mesin lama dan ditukar motor penggerak yang dilengkapi baterai.

"Akan tetap dilanjutkan. Tentu dengan penyempurnaan-penyempurnaan di beberapa sisi karena saat ini sedang proses terus. Jadi akan dievaluasi," kata Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konversi Energi ESDM, Harris, di Jakarta Selatan, Kamis (6/6/62024).

Ia mengakui, saat ini Kementerian ESDM memberlakukan subsidi motor konversi hanya sampai akhir 2024. Ia mengungkapkan, hal tersebut masih bisa direvisi dan mengikuti aturan APBN.

"Karena kan sebenarnya konversi sebagai upaya mengakselerasi sekaligus ajang sosialisasi secara langsung kepada masyarakat bahwa dengan motor konversi, masih bisa jalan tanpa menghilangkan identitas model motornya," ujarnya.

 

Sebagai informasi, pemerintah saat ini memberikan subsidi sebesar Rp10 juta untuk motor konversi. Namun, masyarakat masih perlu membayar Rp5-7 juta apabila ingin mengubah motornya menjadi kendaraan listrik.

Harris menyebutkan, tantangan ini menjadi salah satu hal yang coba dipecahkan Kementerian ESDM. Salah satunya menjalin kerja sama dengan sejumlah stakeholder agar beban biaya yang ditanggung masyarakat semakin kecil.

"Terbaru dengan melibatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) milik BUMN yang kemudian disalurkan kepada SMK. Sehingga biaya konversi jadi nol (bebas biaya)," ucapnya.

Masyarakat yang ingin mengonversi motor masih sangat minim. Sepanjang 2023, dari target penyerapan sebesar 50.000 unit, yang terealisasi hanya 181 unit. Angka tersebut didominasi kementerian/lembaga.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement