“Sebagian besar nilai ilmiah dari planet ini adalah untuk memahami jenis atmosfer yang dimilikinya. Karena Gliese 12 b berada di antara jumlah cahaya yang diterima Bumi dan Venus dari Matahari, hal ini akan sangat berguna untuk menjembatani kesenjangan antara jumlah cahaya yang diterima Bumi dan Venus dari Matahari. dua planet di tata surya kita,” jelas Dholakia.
“Diperkirakan atmosfer pertama Bumi dan Venus terkelupas dan kemudian terisi kembali oleh pelepasan gas vulkanik dan pemboman material sisa di tata surya,” tambah Larissa Palethorpe, mahasiswa doktoral di Universitas Edinburgh dan University College London.
“Bumi bisa dihuni, tapi Venus tidak bisa dihuni karena kehilangan air sepenuhnya. Karena suhu Gliese 12 b berada di antara Bumi dan Venus, atmosfernya bisa mengajari kita banyak hal tentang jalur kelayakhunian yang diambil planet-planet saat mereka berkembang.”
Planet merah kecil seperti yang ada di sistem Gliese 12 bisa sangat aktif, tetapi jarak bintang tersebut sangat dekat sehingga menjadikannya target ideal untuk observatorium saat ini seperti JWST, dan juga observatorium di masa depan. Mereka harus dapat melihat apakah planet ini mempunyai atmosfer atau tidak, dan jika memang ada, mereka bahkan dapat mengetahui komposisinya. Ini akan menjadi langkah maju yang besar dalam memahami bagaimana planet berbatu berevolusi.