SEKELOMPOK peneliti beberapa waktu lalu mengumumkan penemuan planet ekstrem yang dipenuhi lautan lava, angin supersonic, hingga hujan batu. Planet di tepian tata surya itu dinamai sebagai K2-141b.
Lautan lava di Planet K2-141b terdeteksi sedalam lebih dari 100 kilometer. Sementara embusan anginnya bertiup empat kali lipat dari kecepatan suara.
"Ini adalah planet yang sangat menarik, memiliki cuaca ekstrem, hujan mineral dan salju, serta angin supersonik," kata penulis utama penelitian ini Tue Giang Nguyen.
"Ini bukan tempat yang menyenangkan untuk dijadikan tempat tinggal, tapi ini planet yang keren untuk mempelajari hal-hal aneh yang dianggap remeh di Bumi," tambah rekannya, Profesor Nicolas Cowan.
Bersama dengan tim astronom dari India dan Kanada, mereka telah menerbitkan makalah baru tentang temuan-temuan terbaru di Planet K2-141b.
Masih terdapat fakta lain dari Planet Lava K2-141b, berikut di antaranya, sebagaimana dikutip dari BBC, Jumat (13/11/2020).
Baca juga: Peneliti Temukan Planet Ekstrem Dipenuhi Lava hingga Hujan Batu
1. Berjarak 202 tahun cahaya dari Bumi
Planet K2-141b, atau yang juga dikenal dengan nama EPIC 246393474.01, memiliki jarak 202 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Aquarius.
Planet itu memiliki alam yang berapi-api dan tidak ramah. K2-141b mengorbit begitu dekat mengelilingi bintang tata suryanya, sehingga satu tahun berakhir dalam waktu kurang dari tujuh jam.
Bintangnya adalah apa yang para astronom sebut sebagai "kerdil oranye" dan suhunya jauh lebih dingin dari matahari, serta sangat redup sehingga tidak dapat dilihat dari Bumi.
"Ini adalah planet lava," kata para ilmuwan yang menganalisis dan menafsirkan datanya di Institut Penelitian dan Pendidikan Sains India di Kolkata, India, Universitas York di Toronto, dan Universitas McGill di Montreal, Kanada.
Planet K2-141b juga merupakan "Bumi-Super", karena meskipun tidak jauh lebih besar, massanya sekira lima kali lipat lebih besar. Artinya, tarikan gravitasi K2-141b lima kali lebih kuat dari Bumi.
Meskipun K2-141b ditemukan pada 2018 oleh "misi K2" Teleskop Luar Angkasa Kepler, para ilmuwan baru sekarang mulai memahami keajaiban planet itu.
Baca juga: Peneliti Sebut 300 Juta Planet di Galaksi Bima Sakti Berpotensi Dihuni