JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk sempat mengatakan mobil listrik buatannya tidak membutuhkan sensor lidar untuk sistem autopilot. Namun, kini mereka ketahuan memborong sensor lidar dengan nilai mencapai jutaan dolar Amerika Serikat.
Elon Musk mengatakan, untuk menciptakan mobil full otonom tidak membutuhkan teknologi lidar. Padahal, banyak perusahaan yang akan menerapkan sistem tersebut menggunakan teknologi lidar pada mobilnya.
Sekadar informasi, lidar bekerja seperti radar, hanya saja menggunakan laser sebagai pendeteksi. Sehingga lebih akurat dalam mendeteksi pejalan kaki, kendaraan lain, atau kondisi jalan. Karena menggunakan laser, lidar bisa membuat peta 3D yang detail, bahkan di kondisi gelap atau berkabut.
Melansir Carscoops, Jumat (10/5/2024), dalam laporan pendapatan yang baru dirilis, Luminar mengungkapkan Tesla adalah pelanggan LiDAR terbesar di Q1. Tercatat pembeliannya lebih dari 10 persen pendapatan perusahaan selama kuartal pertama.
Jumlah ini setara sensor dengan nilai sekitar 2,1 juta dolar AS (Rp33,7 miliar) yang dibeli oleh Tesla tahun ini, membantu mengimbangi penurunan pendapatan Luminar dari kuartal ke kuartal.
Tapi, Luminar menolak mengatakan untuk apa Tesla menggunakan sensor lidarnya. Pengungkapan ini terjadi hanya beberapa pekan setelah laporan pendapatan kuartal pertama Tesla, ketika Musk mengatakan sistem vision-only-nya adalah cara terbaik untuk mencapai otonom penuh.
“Jelas bahwa solusi kami dengan komputer inferensi yang relatif murah dan kamera standar dapat mencapai self-driving. Tidak ada lidar, tidak ada radar, ultrasonik. Tidak ada apa-apa,” ujar Musk dilansir dari Carscoops.