JAKARTA - Perusahaan otomotif asal China, BYD, telah memasuki pasar Indonesia. Tiga model mobil listrik dikenalkan langsung, yaitu Seal, Atto 3, dan Dolphine.
Diketahui, BYD merupakan perusahaan teknologi yang memproduksi sendiri baterai untuk mobil listrik. Ketiga model yang dipasarkan di Indonesia menggunakan baterai jenis Blade Battery dengan basis Lithium Ferro-Phospahte (LFP).
LFP tidak menggunakan nikel sebagai bahan baku pembuatannya, seperti jenis Lithium-ion. Namun, BYD yang ingin berinvestasi di Indonesia masih mempelajari untuk menggunakan nikel yang banyak ditemukan di Indonesia.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan langsung General Manager BYD Asia-Pasifik Liu Xueliang di sela peluncuran BYD di Indonesia. Menurutnya, pihaknya tak terbatas pada pembuatan baterai bagi kendaraan listrik, tapi juga untuk barang elektronik lainnya.
“Kami tahu Indonesia memiliki banyak nikel, dan BYD akan mencari lebih dalam dan menganalisa pasar terkait kemungkinan di masa depan (nikel) ini bisa mendukung pengembangan bisnis kami di Indonesia,” kata Liu di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Ia mengungkapkan, penggunaan baterai LFP pada mobil listrik BYD dipilih karena bahan bakunya yang aman. Selain itu, ia mengklaim durasi Blade Battery BYD ini bisa mencapai seumur hidup, dengan jarak tempuh hingga 1,2 juta kilometer.