Ia bisa mencapai ketinggian lebih dari 13.100 kaki (4.000 meter). Para insinyur bahkan telah mengujinya di lingkungan gurun, seperti di Imperial Dunes, California yang memungkinkannya tahan terhadap berbagai medan.
Meskipun Dragonfly pada dasarnya dirancang untuk menemukan jawaban-jawaban ini, Dragonfly juga dapat menilai apakah Titan adalah dunia yang layak huni atau tidak. Ini dimungkinkan oleh kecanggihan yang dimilikinya.
Dragonfly dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2028. Ia akan mendarat di Titan khatulistiwa, yang merupakan rumah bagi bukit pasir yang luas, pada pertengahan tahun 2030-an.
Ini adalah misi ke dunia yang belum pernah dijelajahi dengan pesawat ruang angkasa yang mampu terbang sekitar enam mil dalam sehari di tengah suhu yang turun hingga -290 Fahrenheit.
(Saliki Dwi Saputra )