JAKARTA - Meta, induk perusahaan Facebook, WhatsApp, dan Instagram dilaporkan telah menghapus ribuan akun yang berbasis di China.
Ini merupakan langkah penting, pasarnya akun-akun tersebut dinilai palsu dan menyesatkan.
Dikutip dari BBC, Jumat (1/12/2023), Meta melihat akun-akun ini menyamar sebagai orang Amerika dan berusaha menyebarkan konten polarisasi tentang politik AS dan hubungan AS dengan China.
BACA JUGA:
Selain polarisasi politik, di antara topik yang diposting oleh jaringan akun tersebut adalah aborsi, masalah perang budaya, dan bantuan ke Ukraina.
Meta tidak menghubungkan profil tersebut dengan pejabat di China, namun mereka melihat peningkatan jaringan serupa yang berbasis di China, menjelang pemilu AS tahun 2024.
Penghapusan baru-baru ini diuraikan dalam laporan ancaman triwulanan yang dirilis oleh Meta. Jaringan yang berbasis di Tiongkok ini mencakup lebih dari 4.700 akun dan menggunakan gambar profil serta nama yang disalin dari pengguna lain di seluruh dunia.
Akun-akun tersebut saling berbagi dan menyukai postingan satu sama lain, dan beberapa konten tampaknya diambil langsung dari X, sebelumnya Twitter
Ini berlaku baik dari Partai Republik maupun Demokrat, termasuk mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, Gubernur Florida Ron DeSantis, Perwakilan Matt Gaetz dan Jim Jordan, dan lainnya.
(Imantoko Kurniadi)