Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Astronom Temukan 'Kembaran" Galaksi Bima Sakti dengan Usia Lebih Muda

Tangguh Yudha , Jurnalis-Minggu, 12 November 2023 |16:44 WIB
Astronom Temukan 'Kembaran
Galaksi Ceers-2112 dianggap mirip galaksi Bima Sakti (Foto: NASA)
A
A
A

CALIFORNIA - Sekelompok astronom menemukan galaksi yang mirip galaksi Bima Sakti. Bedanya, galaksi tersebut punya usia yang di luar dugaan, sebagaimana dihimpun dari IFL Science pada Minggu (12/11/2023).

Dengan teleskop VISTA ESO di Observatorium Paranal, para astronom berhasil mengidentifikasi keberadaan galaksi Ceers-2112 yang usianya hanya 2 miliar tahun dari Big Bang. Padahal dibutuhkan sekitar 7 miliar tahun untuk menghasilkan galaksi seperti Bima Sakti.

Sebelumnya, astronom memperkirakan bahwa galaksi spiral seperti Bima Sakti tidak akan terlihat sebelum alam semesta berusia setengah dari umurnya saat ini (13,8 miliar tahun). Namun nampaknya proses pembentukan ceers-2112 jauh lebih cepat.

“Galaksi ini, bernama ceers-2112, terbentuk segera setelah Big Bang. Penemuan Ceers-2112 menunjukkan bahwa galaksi-galaksi di alam semesta awal mungkin memiliki keteraturan seperti Bima Sakti," jelas Dr Alexander de la Vega, dari University of California.

“Batang pada ceers-2112 menunjukkan bahwa galaksi menjadi matang dan tersusun jauh lebih cepat dari yang kita perkirakan sebelumnya, yang berarti beberapa aspek teori pembentukan dan evolusi galaksi kita perlu direvisi," lanjutnya.

Ceers-2112 menunjukkan bahwa galaksi mungkin tidak memerlukan waktu miliaran tahun untuk menjadi galaksi spiral yang teratur dan berperilaku baik. Untuk galaksi ini, batangnya mungkin telah terbentuk hanya dalam waktu 400 juta tahun dan piringan bintangnya mungkin sudah berada di tempatnya lebih dari 12 miliar tahun yang lalu.

Ceers-2112 merupakan nenek moyang terdekat dengan Bima Sakti yang ditemukan pada 4 miliar tahun pertama alam semesta dan penemuannya akan mengubah teori dan observasi yang dalam hal ini dilakukan oleh JWST.

“Model teoritis pembentukan dan evolusi galaksi perlu mempertimbangkan beberapa galaksi yang menjadi cukup stabil untuk menampung galaksi pada awal sejarah alam semesta. Model-model ini mungkin perlu menyesuaikan berapa banyak materi gelap yang membentuk galaksi di alam semesta awal, karena materi gelap diyakini mempengaruhi laju pembentukan batangan,” kata de la Vega.

Penemuan Ceers-2112 menunjukkan bahwa struktur seperti batangan dapat dideteksi ketika alam semesta masih sangat muda. Hal ini penting karena galaksi di masa lalu berukuran lebih kecil dibandingkan sekarang, sehingga membuat pencarian batang menjadi lebih sulit.

Penemuan galaksi baru ini pun diharapkan dapat membuka jalan bagi para astronom untuk semakin mengenal alam semesta.

(Saliki Dwi Saputra )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement