JAKARTA - McAfee melaporkan bahwa Google Play Store telah disusupi oleh 43 aplikasi berisi malware. Mirisnya, jajaran aplikasi tersebut telah mendapat lebih dari 2,5 juta pemasangan.
Sebagaimana dilansir dari Bleeping Computer, Rabu (23/8/2023), sebagian besar aplikasi adalah aplikasi streaming media dan agregator berita. Diungkapkan bahwa target audiensnya sebagian besar adalah orang Korea.
McAfee menyebut, meskipun aplikasi berisikan adware, aplikasi tersebut masih menimbulkan risiko bagi para pngguna karena mampu membuka pintu bagi potensi risiko pembuatan profil pengguna.
Selain itu aplikasi juga bisa menghabiskan masa pakai baterai perangkat, mengonsumsi data internet yang signifikan, dan melakukan penipuan terhadap pengiklan.
Laporan McAfee mengatakan adware disembunyikan di aplikasi Google Play yang menyamar sebagai aplikasi TV/DMB Player, Pengunduh Musik, Berita, dan Kalender.
Setelah dipasang di perangkat, aplikasi adware menunggu beberapa minggu sebelum mengaktifkan aktivitas penipuan iklan mereka untuk menipu pengguna dan menghindari deteksi oleh peninjau Google.
McAfee mengatakan konfigurasi adware dapat dimodifikasi dan diperbarui dari jarak jauh melalui Firebase Storage atau Messaging, sehingga operatornya dapat menyesuaikan periode dormansi dan parameter lainnya.