SAN FRANCISCO - Gedung Putih luncurkan lomba siber dengan hadiah jutaan dolar AS untuk fokus kepada penggunaan kecerdasan buatan (AI), pada Rabu (9/8/2023). Lomba ini bertujuan untuk memperbaiki sistem keamanan dalam infrastruktur pemerintah Amerika Serikat (AS).
"Keamanan siber adalah perlombaan antara serangan dan pertahanan," kata wakil penasihat keamanan nasional pemerintah AS untuk siber dan teknologi, Anne Neuberger. dilansir dari Reuters, Kamis (10/8/2023).
"Kami tahu para pelaku kejahatan sudah menggunakan AI untuk mempercepat identifikasi kerentanan atau membuat perangkat lunak berbahaya," sambung Neuberger.
Katanya banyak perusahaan dan institusi pemerintah AS yang menjadi target peretasan dalam beberapa tahun terakhir. Para pejabat pemerintah pun telah mewanti-wanti ancaman siber di masa depan.
BACA JUGA:
Komentar Neuberger sejalan dengan pernyataan kepala keamanan siber Kanada, Samy Khoury, bulan lalu. Dia menyebut bahwa agennya telah melihat teknologi AI digunakan untuk segala hal mulai dari membuat email phishing dan menulis kode komputer berbahaya hingga menyebarkan hoax.
Lebih lanjut, lomba yang berlangsung selama dua tahun ini mencakup hadiah sekitar 20 juta dolar AS (Rp30 miliar) dan akan dipimpin oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang merupakan badan pemerintah AS yang bertanggung jawab atas penciptaan teknologi untuk keamanan nasional AS.