Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

9 dari 10 Perusahaan Khawatir Pakai VPN, Rawan Kebocoran Data

Tangguh Yudha , Jurnalis-Rabu, 02 Agustus 2023 |12:13 WIB
9 dari 10 Perusahaan Khawatir Pakai VPN, Rawan Kebocoran Data
Ilustrasi VPN. (Foto: Pixabay)
A
A
A

VIRTUAL Private Networks atau dikenal dengan VPN memang banyak digunakan untuk membuka situs-situs yang terblokir di Indonesia. Aplikasi VPN pun banyak beredar di Play Store ataupun App Store baik yang gratis maupun berbayar.

Tapi, laporan dari Zscaler menemukan hampir sembilan dari sepuluh (88%) perusahaan prihatin dengan potensi kerentanan yang terjadi bagi para pengguna VPN. Pasalnya, VPN gratis sangat rentan disusupi virus, berbeda dengan VPN berbayar yang memang menjamin kerahasiaan data pelanggan.

Dilansir dari Techradar, sebagian besar perusahaan yang disurvei mengkhawatirkan serangan phishing (49%) dan serangan ransomware (40%). Mereka mengatakan kerap menjadi sasaran para penjahat sebagai akibat dari penggunaan VPN yang tidak aman.

Seperlima (20%) mengalami setidaknya 1 serangan dalam 12 bulan terakhir, sementara sepertiga (33%) mengalami serangan ransomware pada VPN. Adapun masalah yang ditimbulkan dari penggunaan VPN ini adalah Kebocoran data.

Untuk mengatasi masalah ini, banyak perusahaan yang mengadopsi arsitektur Zero Trust yang merupakan model keamanan di mana pengguna dan perangkat tidak pernah dipercaya secara default dan selalu perlu memverifikasi identitasnya.

Ini bahkan berlaku saat tersambung ke jaringan yang diizinkan seperti LAN perusahaan. Mengadopsi Zero Trust berarti membangun verifikasi identitas yang kuat, memvalidasi kepatuhan perangkat sebelum memberikan akses, dan memastikan akses yang minim.

Tapi dikatakan Deepen Desai, Global CISO dan Kepala Riset Keamanan, Zscaler, perusahaan harus berhati-hati saat memilih mitra Zero Trust mereka. Pasalnya keamanan tersebut tidak sepenuhnya bisa menangkal serangan penjahat.

Dia membuat beberapa tuduhan serius terhadap firewall lama dan vendor VPN, mengklaim organisasi ini memutar VPN virtual di cloud dan mengklaim bahwa itu adalah Zero Trust, dan mereka berusaha keras untuk menyembunyikan kata VPN.

Untuk melindungi dari serangan ransomware yang berkembang, sangat penting bagi perusahaan untuk menghilangkan penggunaan VPN, memprioritaskan segmentasi pengguna ke aplikasi, dan menerapkan mesin pencegahan kehilangan data kontekstual in-line dengan inspeksi TLS penuh.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement