“Tantangan lainnya adalah Anda harus memetakan setiap sentimeter persegi bahkan bagian yang tidak menarik, seperti bidang puing-puing Anda harus memetakan lumpur, tetapi Anda memerlukan ini untuk mengisi semua objek ini,” kata Seiffert.
Gambar-gambar menunjukkan bangkai kapal, buritan dan haluannya tergeletak terpisah dikelilingi oleh puing-puing, seolah-olah diangkat dari air, bahkan mengungkapkan detail terkecil, seperti nomor seri pada salah satu baling-baling. Pemindaian baru dapat menjelaskan lebih banyak tentang apa yang sebenarnya terjadi pada kapal dengan sejarawan dan ilmuwan berpacu dengan waktu saat kapal hancur.
"Sekarang kami akhirnya bisa melihat Titanic tanpa interpretasi manusia, yang diperoleh langsung dari bukti dan data," kata Parks Stephenson, yang telah mempelajari Titanic selama bertahun-tahun, kepada BBC.
Stephenson mengatakan masih banyak yang harus dipelajari dari bangkai kapal tersebut, yang pada dasarnya adalah saksi mata terakhir yang selamat dari bencana tersebut. "Dan dia (kapal) itu punya cerita untuk diceritakan," tambahnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)