Niatan Elon Musk untuk tidak terlalu lama memegang Twitter juga pernah diungkap saat dia bersaksi di Court of Chancery, Delaware, Amerika Serikat. Saat itu dia dipanggil ke pengadilan karena adanya keluhan dari investor Tesla yang merasa salah satu orang terkaya di dunia itu tidak fokus memimpin perusahaan mobil listrik tersebut.
Engadget menyebutkan sejak memimpin Twitter dari Oktober 2022 hingga sekarang, Elon Musk selalu menghadirkan banyak drama. Dia merupakan orang yang bertanggung jawab memecat 4.400 karyawan Twitter.
Selain itu di tangan Elon Musk, Twitter tidak lagi punya sistem moderasi yang ketat. Belum lagi upaya Elon Musk yang membangkitkan kembali akun-akun provokatif yang dulunya pernah dimatikan oleh pemegang kebijakan Twitter sebelum Elon Musk.
"Tidak jelas seberapa besar kendali praktis yang akan dilakukan Elon Musk setelah ada CEO baru. Meskipun dia tidak lagi menjadi CEO, dia masih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan dewan dan teknologi Twitter," tulis Jon Fingas, analis dari Engadget.
(Martin Bagya Kertiyasa)