Pertama-tama, paus dan lumba-lumba secara kolektif dikenal sebagai cetacea, meskipun semua spesies cetacea tidur, jumlah waktu tidur yang dibutuhkan dan perilaku tidurnya berbeda-beda antara satu spesies dengan spesies lainnya.
Tidak seperti manusia, mereka harus secara sadar memikirkan setiap nafas yang mereka ambil bahkan ketika sedang tidur. Cetacea sendiri adalah mamalia (bukan ikan) yang menghirup oksigen melalui lubang angin di bagian atas kepalanya.
Dilansir dari Iflscience, Paus mengatasi permasalahan untuk dapat bernapas dan tidur secara bersamaan dengan sesuatu yang disebut tidur gelombang lambat unihemispheric. Ini berarti, separuh dari otak mereka aktif saat separuh lainnya beristirahat.
Mereka bahkan menutup satu mata sementara mata yang lain tetap waspada, secara harfiah mereka tidur dengan satu mata terbuka. Perilaku ini diperkirakan memungkinkan mereka untuk bisa bernapas, menghindari pemangsa, berenang, dan berperilaku sosial, sementara separuh otak mereka beristirahat.
Di alam liar, paus biasanya terlihat tidur dengan posisi horizontal dekat dengan permukaan air. Namun, paus sperma dapat memasuki kondisi tidur yang lebih dalam, di mana mereka beristirahat secara vertikal, melayang di bawah permukaan air dalam kelompok-kelompok selama sekitar 10 hingga 15 menit setiap kalinya.