APLIKASI mobile banking BCA error memang menjadi trending topik di media sosial Twitter. Errornya aplikasi BCA itu memang dikeluhkan para netizen, karena dianggap menyulitkan untuk bertransaksi.
BCA pun bergerak cepat dan menyelesaikan masalah tersebut. Meski demikian, pantuan Okezone di medsos Twitter memang masih banyak nasabah yang mengeluhkan, lantaran tidak bisa melakukan transfer lewat BI fast.
Topik ini pun menjadi trending di Twitter hingga siang ini. Tercatat, topik tentang Mbanking BCA telah mencapai 7,170 Tweets, yang mempertanyakan kenapa BI Fast tidak bisa digunakan. Akun Halo BCA lewat @HaloBCA pun memberikan jawaban bahwa BI Fast memang ditutup sementara.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak/Ibu Pelanggan alami. Benar, untuk transaksi transfer dengan menggunakan layanan BI Fast saat ini ditutup sementara. Kami sarankan Bapak/Ibu dapat menggunakan jenis layanan lain dengan biaya transaksi sesuai layanan yang Bapak/Ibu pilih," tulis akun tersebut.
Terpisah, Okezone pun mencoba mengonfirmasi prihal ini kepada EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn. Menurutnya, hal ini diluar kuasa dari BCA. "Kalau terkait BI Fast, kami tidak bisa berkomentar karena kami dari BCA ya," jawabnya kepada Okezone.
Meski demikian, saat ini nasabah BCA masih tetap dapat melakukan transaksi melalui KlikBCA Individu, ATM BCA, dan EDC.
Sekadar informasi, aplikasi mobile banking BCA memang sempat error. Pengguna mulai mengeluh tak bisa melakukan transaksi. Saat aplikasi dibuka justru malah memperlihatkan notifikasi dengan nomor 205 dan berisi pesan transaksi tidak dapat diproses.
Bank BCA pun meminta maaf atas insiden aplikasi Mobile Banking BCA yang eror. Aplikasi itu mengalami eror dan tidak bisa digunakan oleh para nasabahnya. Keluhan pun sudah membanjiri media sosial. Bank BCA memohon maaf apabila insiden ini menimbulkan ketidaknyamanan.
"Sehubungan dengan kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BCA mobile pada Senin 27 Februari, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," tutur Hera Haryn.
(Martin Bagya Kertiyasa)