Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Teknologi AI Temukan Adanya DNA Leluhur Misterius di Gen Orang Asia

Andera Wiyakintra , Jurnalis-Rabu, 22 Februari 2023 |08:00 WIB
Teknologi AI Temukan Adanya DNA Leluhur Misterius di Gen Orang Asia
Teknologi AI Temukan Adanya DNA Leluhur Misterius di Gen Orang Asia
A
A
A

Sudah menjadi rahasia umum bahwa manusia modern memiliki fragmen DNA dari kerabat kuno manusia purba, seperti Neanderthal dan Denisova, tetapi tampaknya ada spesies misterius lain yang tercampur di dalam genom beberapa populasi manusia modern.

Pada bulan Januari 2019, sebuah tim peneliti internasional meneliti DNA manusia menggunakan algoritme pembelajaran mendalam untuk menganalisis petunjuk genetik evolusi manusia untuk pertama kalinya. Hasil dari penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications. 

Sudah lama diduga bahwa, selain Neanderthal dan Denisova, orang-orang keturunan Asia memiliki leluhur ketiga yang kawin silang dengan manusia purba. Temuan ini akan membantu menjelaskan keberadaan fragmen DNA tertentu yang tidak jelas asal-usulnya dari mana. 

Kecurigaan itu tampaknya dikonfirmasi oleh penelitian tahun 2019. Menurut para peneliti, Hominid yang telah lama hilang ini kemungkinan adalah hibrida dari spesies Neanderthal-Denisovan, tetapi tidak banyak yang bisa diketahui tentang spesies tersebut. 

BACA JUGA:NetEase akan Gunakan Teknologi AI Seperti ChatGPT di Game Terbaru

"Sekitar 80.000 tahun yang lalu, terjadi apa yang disebut dengan Out of Africa, ketika sebagian populasi manusia, yang sudah terdiri dari manusia modern, meninggalkan benua Afrika dan bermigrasi ke benua lain, sehingga memunculkan semua populasi saat ini," kata Jaume Bertranpetit, peneliti utama di Institute of Evolutionary Biology, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Iflscience.

"Kita tahu bahwa sejak saat itu dan seterusnya, manusia modern melakukan perkawinan silang dengan Neanderthal di semua benua, kecuali Afrika, dan dengan Denisova di Oseania dan mungkin di Asia Tenggara, meskipun bukti perkawinan silang dengan spesies ketiga yang telah punah belum dapat dikonfirmasi dengan pasti." lanjut Bertranpetit.

Temuan ini didapat dari kemampuan deep learning atau kecerdasan buatan (AI). Berkat teknologi AI, para peneliti bisa melakukan transisi dari DNA ke demografi populasi leluhur, ini sebuah tugas yang terlalu rumit dan tidak praktis untuk dilakukan secara manual.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement