Meskipun pihak berwenang Turki mengetahui bahwa banyak bangunan yang tidak aman saat menghadapi gempa bumi, hal ini masih menjadi masalah yang sulit untuk dipecahkan.
Karena retrofit seismik harganya mahal, jadi hal ini tidak dianggap sebagai prioritas dibandingkan dengan permasalahan lainnya yang dihadapi oleh Turki.
Pada tahun 2019, Turki sebenarnya sudah mengadopsi peraturan baru untuk memastikan bangunan-bangunan lebih siap untuk menangani guncangan. Meskipun peraturan baru ini disambut baik, masih harus dilihat apakah peraturan ini akan menghasilkan peningkatan kualitas bangunan yang akan dibuat.
Selain korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, gempa bumi ini menyebabkan banyak sekali dampak lingkungan, seperti permukaan tanah yang retak, permukaan tanah yang melunak, dan tanah longsor.
Kerusakan-kerusakan seperti ini bisa membuat banyak daerah menjadi tidak aman untuk dibangun kembali, sehingga upaya rekonstruksi juga harus mencakup keputusan perencanaan yang matang untuk mengurangi risiko di masa depan.
(Andera Wiyakintra)