Pertama dijelaskan adalah digital skill. Dikatakan Semuel, masyarakat harus tahu gadget dan berbagai aplikasi yang bisa digunakan. Ini berguna agar masyarakat bisa profuktif dengan aplikasi lain, alih-alih hanya menggunakan sosial media saja.
Kemudian pilar yang kedua adalah digital safety. Semuel meminta agar masyarakat Indonesia mempunyai kemampuan untuk melindungi diri dari penjahat siber dan memiliki awareness atau kesadaran akan pentingnya menjaga diri agar terhindar dari kerugian.
"Ruang digital juga harus diisi dengan kultur Indonesia yang telah dibangun oleh nenek moyang. Di mana keramahan dan kesopatan dijunjung tinggi. Ruang digital harus sama dengan ruang fisik, jangan sampai ada dua karakter karena akan menimbulkan masalah sosial jangka panjang," katanya.
Dan pilar yang terakhir adalah etika. Semuel mengimbau agar masyarakat mempunyai etika di ruang digital, bukan hanya fisik saja. Ia mengatakan pihaknya telah melibatkan kelompok agama dalam Gerakan Nasional Literasi Digital untuk membangun larakter yang baik.
(DRA)
(Andera Wiyakintra)