Dalam lanjutan keterangannya, G.P Rouffaer menambahkan, “Maka janganlah dibangun jalur kereta api di Bali. Jangan pula membuka perkebunan kopi Barat dan terutama jangan membuat pabrik gula di Bali.”

Selain ‘aturan’ yang berlaku sejak era kolonial Belanda itu, waktu juga menjadi faktor lain yang membuat Bali tidak mengembangkan jalur kereta api. Masyarakat Bali tidak bekerja secara konstan dengan waktu yang sudah ditetapkan.
Karena di luar waktu itu, warga Bali melakukan aktivitas lain, seperti kegiatan adat yang cukup beragam dan biasanya digelar dari subuh hingga larut malam. Alasan inilah yang membuat Bali tidak punya kereta api dan MRT.*
(Siska Maria Eviline)